Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

JK: Hadapi Perang Dagang, Indonesia Harus Andalkan Diri Sendiri

 Dero Iqbal Mahendra
07/8/2019 17:03
 JK: Hadapi Perang Dagang, Indonesia Harus Andalkan Diri Sendiri
Wakil Presiden Jusuf Kalla (berbaju putih)(MI/RAMDANI)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menegaskan dalam menghadapi situasi perang dagang seperti sekarang ini Indonesia harus mampu mengandalkan diri sendiri dengan kekuatannya sendri.

Jusuf Kalla mengibaratkan situasi perang dagang saat ini layaknya pertempuran. Indonesia harus mampu menyediakan pelurunya atau mengambil peluang keuntungan dari perang tersebut. 

Berdasarkan pengalaman, Jusuf Kalla mengungkapkan dampak dari peristiwa global baru akan terasa 3-6 bulan, dan saat inilah dampak tersebut terasa.

"Kita harus menyadari bahwa kita harus menggali kekuatan kita sendiri," tutur Jusuf Kalla memberikan pidato kunci di acara Mandiri Beyond Wealth, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/8).

Ia mengungkapkan selama ini selalu diungkapkan kekuatan Indonesia berasal dari penduduknya yang besar, sehingga menjadi pasar yang besar. Namun kekuatan itu baru terwujud jika penduduk Indonesia memiliki pendapatan, dan tentunya jika ada investasi dan peningkatan ekspor.

Untuk itu salah satu yang perlu dilakukan pemerintah ialah dengan memperbesar jangkauan pasar Indonesia sebagai target ekspor. Yakni dengan mempercepat dan merampungkan berbagai perjanjian FTA dan CEPA dengan negara yang memiliki pasar potensial.

Tanpa hal tersebut menurut Jusuf Kalla ekspor Indonesia akan mandek dan pada akhirnya akan menyulitkan masuknya arus investasi ke Indonesia. Padahal pada saat yang sama Indonesia juga bersaing dengan negara lain untuk menarik investasi, seperti Thailand dan Vietnam.

Baca juga: Destry Soroti Perekonomian Global yang Perlu Diwaspadai

Selain itu dari sisi produktivitas industri pun harus ditunjang dengan tenaga kerja yang memiliki skil yang lebih baik. Berbeda dengan produksi batu bara yang tinggal dikeruk atau sawit yang hanya tinggal ditanam dan dirawat.

Lebih lanjut Jusuf Kalla mengungkapkan untuk persaingan di pasar yang lebih tinggi, dibutuhkan kemampuan (skill) yang lebih pintar di industri. Hal itu pun perlu ditunjang oleh pengusaha-pengusaha yang punya kemampuan marketing dan kemampuan teknologi yang besar. Inilah yang menjadi tantangan yang harus dihadapi dan menjadi pokok cara bersama.

"Soal lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, atau hal lain yang dibicarakan dengan apa pun, pada akhirnya ya (solusinya) tingkatkan investasi dan naikkan ekspor. Ekspor ditingkatkan dengan semua tim dari kemendag dan kementerian lain percepat perundingan. Saya kasih target semua akhir tahun ini selesai perundingan dari pada 5 kelompok perundingan untuk mencapai suatu perdagangan yang bebas dari negara-negara, agar kita mempunyai pasar yang kuat," pungkas Jusuf Kalla. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya