Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DIREKTUR Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa pelemahan mata uang Tiongkok yuan akan membuat impor barang Tiongkok semakin sulit dibendung.
Pasalnya, barang-barang Tiongkok akan lebih murah bila diukur dengan mata uang dolar Amerika Serikat.
"Melemahnya yuan menurut saya bisa menyebabkan impor barang China semakin sulit dibendung. Barang-barang China semakin terasa murah bila diukur dengan dolar," katanya kepada Media Indonesia, Selasa (6/8).
Pelemahan yuan, lanjut Piter, akan membantu daya saing barang-barang Tiongkok untuk diekspor. Jika impor barang Tiongkok sulit dibendung, katanya, neraca perdagangan Indonesia-Tiongkok akan semakin defisit, terutama di tengah terus turunnya harga komoditas.
Lebih lanjut, menurut Piter, argumentasi bahwa ada dugaan atau tuduhan Tiongkok memperlemah nilai tukarnya adalah sesuatu yang wajar. Ia pun menduga pelemahan yuan tersebut sebagai antisipasi dari rencana Amerika Serikat yang akan mengenakan bea masuk impor terhadap barang Tiongkok.
Baca juga: Perang Dagang dan Rilis Data PDB Tahan IHSG di Zona Merah
Sebelumnya diberitakan, mata uang Tiongkok yuan jatuh ke titik terlemah terhadap dolar sejak Agustus 2010 dalam perdagangan Senin (5/8) pagi.
Hal itu memicu spekulasi bahwa Beijing membiarkan mata uangnya mengalami depresiasi untuk menghadapi ancaman tarif dari AS.
Presiden AS Donald Trump pun bereaksi keras atas melemahnya mata uang yuan tersebut. Dia menuding Tiongkok sengaja melemahkan mata uang mereka. Sebagai informasi, AS berencana akan memberlakukan tarif terhadap produk Tiongkok senilai US$300 miliar.
Secara terpisah, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa melemahnya Yuan sebagai dampak dari perang dagang AS-Tiongkok. Masing-masing negara, kata dia, kemudian membuat kebijakannya masing-masing.
"Amerika yah kebijakannya mengenakan tarif bea masuk sendiri. Ya China boleh saja ngga usah membalas dengan menaikkan lagi tingkat bunga, yuannya saja dilemahkan oleh mereka," jelasnya.
Jika yuan melemah, menurutnya, barang-barang Tiongkok akan menjadi lebih murah. Jika Tiongkok kemudian dikenakan bea masuk impor oleh AS, itu tidak akan terlalu berpengaruh bagi kinerja ekspor-impor Tiongkok. (A-4)
ASOSIASI Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengkritisi penetapan dan sosialisasi pembatasan operasional truk sumbu 3 di jalur tol pada saat hari libur Maulid Nabi selama 3 hari
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) menyatakan komitmennya untuk memperkuat pasokan bahan baku bagi industri tekstil dan plastik dalam negeri.
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Tingkat ketidakpercayaan tertinggi tercatat di Metro Manila dan Luzon Tengah sebesar 88%, dan terendah di Visayas sebesar 77%.
Ilmuwan Tiongkok berjuang menyelamatkan lumba-lumba tanpa sirip yang masih hidup di Sungai Yangtze.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
Mengimpor barang dari Tiongkok adalah peluang besar bagi pebisnis di Indonesia. Harga produk yang kompetitif, pilihan supplier yang banyak, dan kualitas yang bervarias.
Seorang warga Tiongkok dihukum delapan tahun penjara karena menyelundupkan senjata api ke Korea Utara.
Ilmuwan Tiongkok menemukan cara mengubah stem cell atau sel punca manusia menjadi sel otak penghasil dopamin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved