Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pemerintah Siap Bangun Waterfront City di Pangururan

Irvan Sihombing
30/7/2019 10:12
Pemerintah Siap Bangun Waterfront City di Pangururan
Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja mengunjungi Sipinsur Geosite di Kabupaten Humbang Hasundutan, Senin (29/7).(Antara )

MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan rencana pembangunan waterfront city di Tana Ponggol, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara pada hari ini Selasa (30/7).

"Ada waterfront city di Pangururan, akan didesain terlebih dahulu.  Presiden akan declare (kapan dimulai pembangunannya)," kata Basuki di Pangururan, Senin (29/7) siang.

Waterfront city secara sederhana dapat disebut sebagai kota pinggir laut. Tano Ponggol terletak di pinggir Danau Toba yang menghubungkan Pulau Samosir dan Pulau Sumatra. Daerah tersebut masuk dalam salah satu rencana pemerintah pusat yang ingin mempercantik Danau Toba demi menarik animo wisatawan dalam dan luar negeri.

Basuki memperkirakan waterfront city paling lambat dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2020. Total volume pengerjaan ialah 80 hektare dengan estimasi biaya Rp105 miliar. Selain pengerjaan jalan, pihaknya juga akan membangun trotoar, drainase, dan menghadirkan street furniture demi menghadirkan waterfront city.

Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah melakukan pengerjaan jembatan di Tano Ponggol. Jembatan yang ada saat ini dinilai tidak layak karena hanya memiliki panjang 25 meter sehingga membuat perahu maupun kapal pesiar tidak bisa lewat. Padahal, jembatan tersebut terbilang vital lantaran menghubungkan Pulau Samosir dan Pulau Sumatra.

"Kita coba lebarkan 80 meter kemudian dalamnya kita dalamkan dan jembatannya juga kita bikin supaya kapal pesiar bisa keliling penuh Pulau Samosir. Sekarang sudah 75% Tano Ponggol ini," ujar dia.

baca juga: Genjot Kunjungan Wisatawan, Pemerintah Rehab Pusat Tenun Samosir

Untuk tinggi jembatan yang optimal mal, pihaknya masih mendiskusikan dengan Kementerian Perhubungan.

"Kalau terlalu tinggi mahal, kalau terlalu pendek enggak bisa lewat (kapal pesiar). Kita cari yang tingginya optimal apa 10, 15, atau 9 meter. Saya masih harus konsultasi dengan menteri perhubungan." (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya