Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Platform Digital akan Mempermudah

Mediaindonesia
29/7/2019 04:20
Platform Digital akan Mempermudah
Glen Alexander Winata Country Chair MDRT Indonesia (2017-2019)(DOK MDRT INDONESIA)

Pekan lalu, Media Indonesia berkesempatan berbincang dengan Glen Alexander Winata, Country Chair Million Dollar Round Table (MDRT) Indonesia periode 2017-2019, guna membahas perkembangan industri asuransi di Indonesia. Glen mendapat kualifikasi sebagai MDRT pada 2013 lalu dengan pengumpulan premi tahun pertama mencapai Rp543 juta.

Berikut petikan wawancaranya.

Bagaimana pandangan Anda mengenai industri asuransi di Indonesia saat ini?

Penetrasi pasar asuransi termasuk terendah, hanya 5%. Dulu awal saya jadi agen asuransi dan menawarkan asuransi, orang bilang mau nipu. Asuransi cuma tipu-tipu. Sepertinya orang trauma dengan agen asuransi. Padahal, semua produk asuransi itu bagus.

Kadang agen asuransi tidak memberikan yang sesuai kebutuhan nasabah sehingga ada kesalahpahaman. Contohnya, mereka mau asuransi kesehatan, tapi menjanjikan keuntungan yang besar. Kan itu sudah salah. Kalau mau dapat keuntungan, ya bukan di asuransi. Silakan investasi.

Bagaimana perkembangan agen MDRT Indonesia saat ini

Cukup baik. Per Juli 2019, jumlah anggota MDRT Indonesia sebanyak 2.459 orang atau meningkat 20,06% jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang berjumlah 2.048 orang. Targetnya bisa mencapai akhir tahun ini. Namun, perlu diketahui, dengan jumlah agen MDRT seperti sekarang ini, Indonesia sudah masuk dalam urutan ke-10 top member seluruh dunia.

Apa tantangan utama MDRT Indonesia saat ini ?

Tantangan kami ialah bagaimana meningkatkan jumlah anggota MDRT di Indonesia. Saat ini perbandingan jumlah agen asuransi di Indonesia dengan jumlah anggota MDRT Indonesia hanya 0,5%. Dengan meningkatnya jumlah agen MDRT di Indonesia, akan semakin banyak agen asuransi bertaraf internasional. Dengan meningkatnya kualitas agen asuransi, nasabah akan mendapatkan pelayanan yang sangat profesional sesuai code of ethics MDRT.

Teknologi finansial (tekfin) muncul sebagai salah satu gebrakan. Apa pandangan MDRT mengenai hal ini?

Munculnya tekfin justru sangat bagus karena akan memudahkan transaksi, edukasi, dan lain lain. Ini tentu akan sangat membantu industri asuransi. Dengan teknologi akan semakin banyak orang yang melek asuransi karena teknologi-teknologi baru ini sangat mendukung industri asuransi tentunya dan indutri asuransi juga bergerak di bidang finansial.

Ekonomi global yang tak pasti masih berpengaruh kuat terhadap pasar uang. Investasi sektor asuransi tentu terkena dampaknya. Apa pandangan MDRT dan apa solusi akan kondisi ini?

Saya tidak terlalu khawatir hal itu jika agen asuransi dapat mengedukasi nasabah dengan benar dan menjual secara profesional. Sejatinya produk unit link itu utamanya ialah produk asuransi bukan pada investasinya sehingga agen-agen asuransi yang menjual dengan cara yang benar akan mengutamakan produk asuransi (seperti produk kesehatan dan critical illness) tanpa mengiming-imingi nasabah tentang keuntungan berinvestasi di asuransi.

Bagaimana dengan produk asuransi saat ini, apakah perlu inovasi baru seperti digitalisasi?

Untuk produk asuransi saat ini sudah cukup baik. Ke depannya dengan digital platform tentu diharapkan akan mempermudah pekerjaan para agen asuransi dan memudahkan nasabah.

Saat ini pun sudah banyak perusahaan asuransi yang menggunakan platform digital sehingga ketika nasabah akan membeli produk asuransi bisa langsung mendaftar dengan ipad-nya atau Android system. Ke depannya diharapkan bukan hanya untuk pembelian asuransi saja, melainkan juga saat proses klaim asuransi pun dapat dilakukan melalui digital platform. (Uud/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya