Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Ombudsman: Manajemen Krisis Garuda Lemah

M Ilham Ramadhan Avisena
17/7/2019 13:00
Ombudsman: Manajemen Krisis Garuda Lemah
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia(ANTARA/Muhammad Iqbal)

ANGGOTA Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Bidang Perhubungan dan Infrastruktur Alvin Lie menilai PT Garuda Indonesia masih lemah dalam tata kelola manajemen krisis.

Pernyataan itu keluar lantaran tengah ramai diperbincangkan bahwa perusahaan maskapai penerbangan itu memberikan pelayanan yang tidak sepadan dengan fasilitas business class oleh seorang konten kreator yang diunggah ke media sosialnya. Unggahan itu ialah soal menu hidangan yang ditulis tangan.

Setelah unggahan itu menyebar luas, Garuda kemudian melaporkan konten kreator itu ke kepolisian dan memberikan larangan kepada penumpang mereka untuk mendokumentasikan sesuatu saat penerbangan.

Namun, setelah warganet ikut bersuara, Garuda merevisi larangan itu menjadi sebuah imbauan semata.

Alvin mengatakan, saat mengonfirmasi hal itu kepada salah satu pihak manajemen Garuda, dikatakan bahwa informasi tersebut masih simpang siur.

Baca juga: Garuda Pastikan Penumpang Masih Bisa Swafoto di Pesawat

Atas dasar itu, Alvin menilai kalau tata kelola manajemen krisis Garuda masih lemah.

"Saya melihat BUMN Garuda ini masih sangat lemah dalam krisis manajemen, masih sangat lemah dalam public communication, komunikasi publiknya. Informasi apa yang akan disampaikan kepada publik tidak terkelola dengan baik," ujar Alvin.

"Sehingga keputusan yang keluar yaitu melarang video dan sebagainya mungkin juga melaporkan polisi tidak berdasarkan fakta-fakta yang lengkap dan terverifikasi kebenarannya," sambung Alvin.

Alvin khawatir Garuda mengeluarkan keputusan berdasarkan informasi yang sebenarnya belum terbukti kebenarannya. Padahal, kata dia, apabila manajemen krisis Garuda dikelola dengan baik, hal seperti itu tidak akan terjadi.

"Kita (organisasi) selalu akan berhadapan dengan kondisi krisis. Mau krisis suatu musibah dan sebagainya tapi yang membedakan manajemen yang baik dan yang buruk itu bukan besar atau kecilnya krisis, tapi bagaimana kita mengelola krisis itu. kalau kita mengelolanya baik, krisis itu justru dapat dijadikan suatu berkah bagi kita," tukasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya