Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Rupiah Masih Tertekan Perang Dagang

Atalya Puspa
21/5/2019 18:29
Rupiah Masih Tertekan Perang Dagang
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (21/5) ditutup melemah 0,17% di level 14.475 per dolar Amerika Serikat (AS).(ANTARA)

NILAI tukar rupiah pada perdagangan Selasa (21/5) ditutup melemah 0,17% di level 14.475 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan perdagangan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, meskipun rekapitulasi pengitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah rampung, namun rupiah masih cenderung tertekan akibat sentimen perang dagang. Tekanan terhadap rupiah juga dipicu permintaan dolar AS yang meningkat jelang pembayaran dividen dan pembayaran utang luar negeri hingga akhir Mei.

"Rupiah pada hari ini bergerak cenderung melemah dibanding pembukaan dan juga penutupan hari sebelumnya akibat kekhawatiran investor terkait apakah negosiasi dagang AS-Tiongkok mampu diselesaikan sebelum pertemuan G-20 pada bulan Juni," kata Josua kepada Media Indonesia, Selasa (21/4).

Dirinya mengungkapkan, pelaku pasar masih merespon negatif terkait perang dagang dan dampaknya pada perekonomian global termasuk negara berkembang.

Baca juga: Pelaku Pasar Respon Positif Keunggulan Jokowi-Ma'ruf

Lebih jauh, Josua menuturkan, tren penguatan dolar AS di pasar domestik dipengaruhi oleh foreign outflow di pasar saham, khususnya sejak pemberlakukan tarif impor pada produk impor Tiongkok oleh pemerintah AS yang diikuti wacana retaliasi dari pemerintah Tiongkok.

"Sejak tanggal 10 Mei hingga kemarin, investor asing telah membukukan penjualan bersih pada pasar saham sebesar US$358juta," ungkapnya.

Namun demikian, Josua menyatakan Bank Indonesia (BI) masih tetap berada di pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi di pasar valas, sehingga rupiah cenderung stabil hingga penutupan perdagangan hari ini.

Di samping itu, penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih ditopang oleh masuknya investor domestik yang memanfaatkan momentum mempertimbangkan koreksi yang cukup tajam sejak awal bulan Mei.

Untuk diketahui, di samping pelemahan rupiah, IHSG terus bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini. IHSG ditutup menguat 0,75% ke level 5.951. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik