Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Program B20 Terus Tekan Impor Migas

Andhika Prasetyo
15/4/2019 20:10
Program B20 Terus Tekan Impor Migas
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto( MI/ADAM DWI )

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2019 mengalami surplus US$540 juta. Jumlah itu lebih baik dari capaian di Februari yang juga surplus sebesar US$330 juta.

Surplus itu terbentuk karena ekspor Indonesia lebih besar dari impor, yakni US$14,03 miliar berbanding US$13,49 miliar.

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, angka impor terutama dari sektor migas memang jauh lebih baik, yakni turun 28,98% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kepala BPS Suhariyanto melihat perbaikan itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam penggunaan minyak sawit mentah sebagai bauran bahan bakar solar sebanyak 20% atau B20.

"Ini pasti ada pengaruh ke sana karena pemerintah berkomitmen menurunkan impor migas dengan memaksimalkan CPO untuk B20," ujar Suhariyanto, Senin (15/4).

Baca juga: B30 Siap Diterapkan, CPO untuk Bahan Bakar Ditarget 7,8 Juta Ton

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Kanya Lakshmi Sidarta mengatakan serapan CPO untuk B20 memang terus bertumbuh dari bulan ke bulan.

Pada Januari, serapan CPO untuk B20 sebesar 552 ribu ton, meningkat menjadi 648 ribu ton pada Februari.

"Kami sudah berkomitmen menyerap B20 untuk memperbanyak serapan dalam negeri. Kebutuhan kita itu banyak sekali. Target kita saja tahun ini 6,2 juta ton jadi pasti ada dampaknya terhadap pengurangan impor migas," ucap Lakshmi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya