Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tower Bersama Raih Pendapatan Rp4,31 Triliun

(Ata/E-2)
01/4/2019 07:00
 Tower Bersama Raih Pendapatan Rp4,31 Triliun
Seorang teknisi melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin pada menara telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk( ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) meraih pendapatan sebesar Rp4,31 triliun sepanjang 2018 atau naik 7,21% jika dibandingkan dengan periode 2017 sebesar Rp4,02 triliun.

Dalam keterangannya tertulisnya, kemarin, CEO TBIG Hardi Wijaya Liong mengungkapkan earning before interest tax depreciation amortization (EBITDA) di 2018 sebesar Rp3,72 triliun. Margin EBITDA perseroan meningkat menjadi 86,1% untuk 2018. Jika hasil triwulan keempat 2018 disetahunkan, total pendapatan perseroan mencapai Rp4.601 miliar dan EBITDA mencapai Rp3.954 miliar.

Sepanjang 2018, TBIG memiliki sebanyak 25.518 penyewaan serta 15.091 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri atas 15.032 menara telekomunikasi dan 59 jaringan DAS. Dengan total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 25.459, rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,69.

Hardi mengungkapkan perseroan mengalami pertumbuhan yang sangat baik pada 2018. Hal itu ditandai dengan adanya di penambahan sebanyak 3.732 penyewaan gross yang terdiri atas 2.005 site telekomunikasi dan 1.727 kolokasi. Pihaknya melihat pertumbuhan organik yang sangat kuat dengan adanya penambahan 2.612 penyewaan organik gross pada 2018.

"Selain pertumbuhan organik kami yang kuat, kami juga mengambil alih dua perusahaan menara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di triwulan keempat 2018, yakni PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) dan PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD). Kedua akuisisi ini menambah 1.120 penyewaan dan 859 site telekomunikasi ke portofolio kami," tutur Hardi.

Hardi menyatakan pihaknya telah mengonsolidasi GHON ke dalam laporan keuangan sejak 1 Oktober 2018. Adapun GOLD diakuisisi pada akhir Desember 2018 sehingga dampak keuangan secara penuh atas akuisisi tersebut baru dapat terlihat di laporan keuangan triwulan pertama 2019. (Ata/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya