Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

BPS: Februari Deflasi 0,08%

Nur Aivanni
01/3/2019 10:20
BPS: Februari Deflasi 0,08%
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2019 terjadi deflasi sebesar 0,08%.(ANTARA/AMPELSA)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2019 terjadi deflasi sebesar 0,08%. Demikian disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti.

"Februari 2019 terjadi deflasi sebesar 0,08%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (1/3). Sementara, untuk tahun kalender (Januari-Februari) 2019 terjadi inflasi sebesar 0,24%. Dan dari tahun ke tahun (Februari 2019 terhadap Februari 2018) terjadi inflasi sebesar 2,57%.

"Untuk inflasi year on year, Februari 2019 sebesat 2,57%, kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,18% dan 2017 sebesar 3,83%. Jadi, (inflasi Februari 2019) cukup rendah dibandingkan 2 tahun sebelumnya," katanya.

Lebih lanjut, ia menjabarkan dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), 69 kota mengalami deflasi dan 13 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,11% dan deflasi terendah terjadi di Serang sebesar 0,02%. "Deflasi di Merauke disebabkan karena penurunan harga sayuran, cabai," katanya.

Sementara, inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,98% dan terendah terjadi di Kendari sebesar 0,03%. "Inflasi tertinggi di Tual disebabkan karena kenaikan harga sayuran khususnya bayam dan ikan segar," tambahnya.

 

Baca juga: Ada Kemungkinan Deflasi di Februari

 

Berdasarkan kelompok pengeluaran, kata Yunita, kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,11%.

"Ini satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi, (kelompok) yang lainnya mengalami inflasi," jelasnya.

Kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi sebesar 0,24%. Komoditas yang memberikan andil deflasi adalah daging ayam ras dan cabai merah yang masing-masing 0,06%, telur ayam ras (0,05%), bawang merah (0,04%), cabai rawit (0,02%), ikan segar, wortel dan jeruk masing-masing 0,01%.

Sedangkan, sambung Yunita, yang memberikan andil inflasi untuk kelompok bahan makanan adalah beras, mie kering instan dan bawang putih yang masing-masing sebesar 0,01%. (Nur)

Sebelumnya, hasil survei pemantauan harga Bank Indonesia pada minggu ke-3 Februari 2019 bersama 46 kantor perwakilan Bank Indonesia di daerah memprediksi akan terjadi deflasi atau -0,07% secara month to month, dan total inflasi sebesar 2,58% pada Februari 2019 secara Yoy.

Sebelumnya realisasi inflasi bulan Januari tercatat 0,32% month to month dan 2,82% secara tahunan (year on year).

"Ini menujukkan harga-harga tetep terkendali, survei pemantauan harga sampai minggu ketiga. Jadi ini lebih rendah dari realisasi inflasi Januari," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Kompleks Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2). (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya