Tren Dompet Seluler Diyakini Terus Meningkat

Lufthi Anggraeni
28/2/2019 20:22
Tren Dompet Seluler Diyakini Terus Meningkat
(ist)

PERTUMBUHAN adopsi smartphone dan internet yang pesat mendorong kemunculan peluang lain untuk industri pemasaran, tidak terkecuali di Indonesia. MMA memaparkan pertumbuhan ini menimbulkan sejumlah tren yang akan terjadi di tahun 2019 ini.
 
“Konsumsi digital di smartphone terus meningkat, sedangkan tablet dan laptop turun, terutama di 2016. Akses internet di smartphone bertumbuh, termasuk di segi waktu penggunaan. Ini mendorong kemunculan tren, yang kita simpulkan sebanyak enam tren,” ujar Program Director APAC MMA Azalea Aina.
 
Tren pertama yang diamati MMA didukung oleh kemunculan berbagai penyedia layanan pembayaran digital. Indonesia dinilai MMA sebagai negara yang cukup adaptif terhadap teknologi dompet seluler sebagai metode pembayaran.

Tren pembayaran via smartphone ini juga diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2019 ini, mengingat pertumbuhan pembayaran mobile ini tergolong pesat pada tahun 2018 lalu. Jumlah pengguna layanan ini disebut akan bertambah, dengan peningkatan jumlah implementasi signifikan dalam waktu dekat.
 
Tren kedua didasarkan oleh data dari Telkomsel yang menyebut bahwa konsumsi data internet di jaringan telekomunikasinya mengalami pertumbuhan sebesar 50 persen di ranah video. Sementara itu, konsumsi video disebut berkontribusi sebesar 33 persen dari total penggunaan data telekomunikasi Telkomsel.

Baca juga: Satu Sistem Pembayaran Universal Kaya Manfaat
 
MMA juga menyebut pada tahun 2019 ini, konsumsi video tidak hanya akan mengalami peningkatan, namun juga pergeseran dalam hal format video dari sebelumnya berformat horisontal, menjadi format vertikal.
 
Tren ini juga didorong oleh kehadiran media sosial Instagram yang mempopulerkan format video vertikal ini. Sehingga, MMA menyarankan pemasar untuk mempersiapkan iklan video dalam berbagai format, termasuk format vertikal, untuk mengakomodir perubahan ini.
 
Sementara itu, tren ketiga yaitu peningkatan terhadap volume konten berlangganan. Data telkomsel menyebut pengguna layanan konten video gratis pada jaringannya berjumlah lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah pengguna layanan versi berlangganan seperti Netflix, iflix, HOOQ, Viu, dan lainnya.
 
Namun data Telkomsel ini juga menyebut bahwa pengguna layanan versi berlangganan menggunakan data dalam volume lebih besar jika dibandingkan dengan pengguna layanan versi berbayar. Data Telkomsel yang dikutip MMA menyebut pada September 2018, pertumbuhan data untuk layanan berbayar mengalami peningkatan sebesar dua kali lipat.
 
Tren keempat adalah adopsi pemasaran percakapan melalui aplikasi dan layanan pesan instan akan meningkat. Pemasaran via percakapan ini disebut mampu menjangkau konsumen dalam cakupan lebih luas, dan berinteraksi dengan konsumen secara lebih personal, namun dalam skala besar.
 
Sedangkan pada tren kelima, game menjadi salah satu alat pemasaran yang akan populer pada tahun 2019 ini, berkat semakin besarnya penerimaan game mobile sebagai salah satu cabang olahraga digital, esport.
 
Pertumbuhan game mobile yang akan semakin besar pada tahun 2019 ini disebut MMA akan memunculkan peluang pemasar untuk secara interaktif menyisipkan iklan mereka pada game mobile tersebut.
 
Tren terakhir atau keenam yaitu penipuan iklan, didefinisikan sebagai distribusi iklan yang tidak tepat medium penayangan atau bahkan tidak tayang. Pada tahun 2019 ini, pemasar disebut MMA akan semakin menyadari terkait penipuan iklan ini dan akan mulai lebih baik dalam memantau penayangan iklan.
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya