Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
BANK Indonesia (BI) dinilai perlu menahan penaikan tingkat suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) nanti.
Hal tersebut mengingat stabilnya kondisi fundamental ekonomi domestik disertai penerapan negatif tobin tax, dan penurunan risiko eksternal.
Kepala Kajian Makro LPEM UI Febrio Kacaribu menuturkan saat ini rupiah berada di antara mata uang negara berkembang yang terkuat sejak Oktober 2018. Kondisi itu terjadi karena kembalinya investasi portofolio, meskipun terjadi penaikan suku bunga the Fed bulan lalu.
Di samping itu, rendahnya harga minyak dan kehadiran insentif negatif tobin tax berdampak positif pada rupiah.
"Kami berpendapat bahwa Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga kebijakannya bulan ini," ujar Febrio, kepada Medcom.id di Jakarta, Kamis (17/1).
Menurutnya penaikan bunga acuan hanya akan memperparah perlambatan pertumbuhan konsumsi. Sebab, inflasi sepanjang 2018 terbilang cukup rendah dibandingkan dengan inflasi 2017 yang tercatat sebesar 3,61%. Namun secara keseluruhan, inflasi tahun lalu telah dikelola secara memadai dan aman dalam kisaran target.
Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Hampir Mencapai Puncaknya
Akan tetapi terdapat kekhawatiran mengenai inflasi tersembunyi akibat subsidi premium yang dapat menjadi tekanan pada inflasi apabila pemerintah memutuskan untuk mengurangi subsidi tahun ini.
"Inflasi masih lemah menandakan konsumsi yang lambat dan stabil, di mana hal ini sebagian disebabkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi di 2018," imbuhnya.
Ia menambahkan rupiah terapresiasi lebih cepat dari perkirakan, terutama didorong oleh sentimen pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter the Fed dalam waktu dekat. Hal ini kemudian menyebabkan investor asing kembali merealokasi aset mereka di pasar negara berkembang.
Bersama dengan real Brasil, rupiah dianggap sebagai penerima manfaat terbesar dari tren kembalinya investasi portofolio ke negara-negara berkembang di 2019. Karenanya, arus masuk investasi portofolio perlu mendapat insentif agar mereka menahan investasi sedikit lebih lama sehingga mengurangi kerentanan dari aksi pembalikan dana tiba-tiba.
"Ketika arus modal mulai berbalik di akhir tahun, rupiah, relatif terhadap mata uang negara-negara berkembang lainnya, menuai keuntungan yang lebih besar. Pergerakan arus modal bulan lalu juga tergambarkan pada imbal hasil obligasi pemerintah yang hanya sedikit berubah," pungkasnya.
Sebagai informasi, sepanjang 2018, Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan BI 7DRRR sebanyak 175 basis poin pada periode Mei-November. Suku bunga acuan kini berada di level enam persen. (Medcom/OL-3)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen terutama mendorong literasi rupiah yang inklusif dan kontekstual di tingkat daerah.
Jadi, sebutnya, kegiatan ini sangat penting agar ke depan perumusan kebijakan di daerah secara umum terkait ekonomi, terutama terkait inflasi dapat dilakukan akurat.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved