Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KOMISI IV DPR RI terang-terangan menyatakan selama ini belum pernah ada Menteri Pertanian (Mentan) sekaliber Andi Amran Sulaiman, Mentan era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Alasannya, Amran mampu berlari kencang dengan prestasi sektor pertanian yang cemerlang padahal anggaran setiap tahunnya mengalami penurunan.
"Ibarat sepakbola, Amran sekaliber Messi dan Ronaldo yang merupakan tokoh utama kebangkitan tim sepakbola di klub dan negaranya," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena dalam rapat kerja bersama Menteri Amran dan para pejabat eselon I lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung Komisi IV DPR, Jakarta, kemarin Senin (17/6).
Adapun APBN Kementan di tahun 2015 sebesar Rp32 triliun lebih, 2016 sebesar Rp27,6 triliun, 2017 sebesar Rp24 triliun, 2018 sebesar Rp21,68 triliun, dan 2019 sebesar Rp20.53 triliun.
Tak ayal, Michael menilai Amran termasuk menteri yang bersinar di kabinet Jokowi-JK karena berhasil mengadakan bahan pangan melebihi target atau surplus maupun kinerja pengelolaan keuangan yang sangat akuntabel.
Baca juga : 2020, Kementan Fokus pada SDM dan Infrastruktur Pertanian
“Makanya wajar kalau kemudian teman-teman memberikan apresiasi itu karena kinerja Pak Menteri,” katanya.
Michael mengungkapkan kebijakan sektor pertanian selama pemerintahan Jokowi-JK di tangan Amran menorehkan banyak prestasi yang spektakuler.
Pertama, dua minggu lalu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah merilis laporan keuangan Kementan 2018 dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP ini diraih selama 3 tahun berturut-turut, terhitung dari 2016.
"Berbagai komoditas pangan seperti padi dan jagung, kini sudah swasembada bahkan sudah ekspor padahal dulunya pemenuhannya sebagian terpaksa harus didatangkan lewat impor," bebernya.
"Produk unggas, domba, dan kambing kini juga sudah ekspor ke berbagai belahan negara. Atas kinerjanya ini, ponten A untuk Pak Amran," pinta dia.
Selanjutnya, kata Michael, serapan anggaran Kementan pada Triwulan pertama tahun 2019 ini sangat luar biasa capaiannya, yakni sudah 21,4%. Serapan ini langka sekali karena biasanya awal triwulan itu tidak optimal.
Michael juga menyebutkan Menteri Amran dan jajarannya juga sangat tanggap dalam penanggulangan bencana. Setiap kali ada bencana, Menteri Amran langsung turun tangan dan menggerakan para mitra untuk turut berpartisipasi.
"Capaian tersebut tidak mungkin diraih dengan cara instan dan spontan. Karena sosok Amran adalah tipikal Menteri yang selalu siap pasang badan demi terwujudnya kedaulatan pangan," sebutnya.
"Untuk itu, dengan sederet prestasi Amran ini, ya tidak ragu mendukung agar Amran tetap dipertahankan untuk menduduki posisi strategis nomor satu di Kementan," tambahnya.
Pimpinan Komisi IV Roem Kono menilai Amran merupakan menteri yang hebat. Kementan mampu bersinergi dengan semua pihak untuk mensukseskan program pembangunan pertanian.
Selain itu, banyak program Kementan yang mengena dan tepat sasaran dan hasilnya pun sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh petani.
“Pemuda sekarang sudah banyak mulai terjun jadi petani melalui program petani millennial, juga Gempita. Ini suatu usaha untuk kita antisipasi modernisasi pertanian ke depan dan ini kita sambut baik,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo. Politisi Partai Gerindra ini memberikan apresiasi atas Predikat WTP dari BPK yang diraih Kementan dan capaian serapan anggaran Kementan APBN Tahun 2019 sebesar 21,43% atau Rp4,65 triliun dari Rp21,1 triliun.
Baca juga : Oposisi di DPR Doakan Mentan Amran Tetap Jadi Menteri
Peningkatan produksi berbagai sayur-sayuran dan buah-buahan dan sektor peternakan patut diacungin jempol sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan hewan kurban.
"Kami bangga Indonesia memiliki sosok Menteri pekerja keras seperti Amran Sulaiman. Kami berharap tetap menjadi Menteri pada pemerintahan yang akan datang," katanya.
Sementara itu, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) Nasional 2019 di Bogor, Selasa (18/6), Mentan Amran mengatakan capaian sektor pertanian merupakan hasil kerja sama semua pihak.
Ke depan, ia meminta ada beberapa program strategis Kementan yang harus ditindaklanjuti secara serius. Pasalnya berdampak besar ternyata pertumbuhan ekonomi nasional dan masa depan Indonesia.
"Program peternakan ada pengembangan sapi belgian blue, beratnya 2 ton. Kalau ini dilanjutkan, ini menentukan masa depan. Kita tidak lagi impor sapi, tapi justru ekspor," katanya.
"Program berikutnya, pengembangan Biodiesel 100 dan pengembangan lahan rawa melalui Program SERASI (Selamatkan Lahan Rawa Sejahterakan Petani, red),"imbuhnya.
Ketiga program ini penting untuk ditindaklanjuti mengingat menyiapkan dari sekarang program-program yang produktif untuk kemajuan pertanian ke depan. Dengan begitu, kebijakan-kebijakan yang tidak produktif perlu dicabut karena menghambat pertumbuhan produksi.
"Itu sesuai arahan Bapak Presiden agar investasi dan ekspor bisa meningkat. Dua hal ini yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi adalah ekspor dan investasi," kata Amran. (RO/OL-8)
ANGGOTA Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mendapatkan laporan bahwa sekolah pusing untuk mengolah limbah dari Makan Bergizi Gratis (MBG).
Robert Rouw menilai keberadaan jalan tol di Riau, khususnya Tol Pekanbaru–Dumai dan Tol Pekanbaru–Bangkinang, telah membuka akses baru dan mempercepat mobilitas masyarakat maupun logistik.
DPR RI meminta Kemendagri segera menyusun blue print atau cetak biru peta besar wilayah administratif di seluruh Indonesia.
Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengkritik Mahkamah Konstitusi (MK) yang kerap membatalkan undang-undang hasil pembahasan panjang DPR lewat sidang pengujian.
Kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar dan pihak GoCorp Gojek.
Lalu menyoroti minimnya partisipasi publik dan komunitas akademik dalam proses penyusunan ulang sejarah yang dilakukan Kementerian Kebudayaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved