Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEORANG jurnalis Rusia tewas di dekat garis depan di wilayah Zaporizhia, Ukraina Tenggara. Kementerian pertahanan Rusia menuduh Ukraina menggunakan amunisi tandan atau bom cluster yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) dalam serangan yang menewaskan jurnalis tersebut.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Rostislav Zhuravlev, koresponden perang untuk kantor berita RIA Rusia, terbunuh dan tiga wartawan Rusia lainnya terluka dalam serangan artileri Ukraina pada hari Sabtu, (22/7).
“Mereka telah dievakuasi dari medan perang namun Zhuravlev meninggal dalam perjalanan,” kata pihak kementerian tersebut.
"Akibat serangan tentara Ukraina yang menggunakan amunisi cluster, empat jurnalis terluka dengan berbagai tingkat keparahan," kata tentara Rusia dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pengadilan Tinggi Maroko Menolak Banding Dua Jurnalis
Dikatakan bahwa koresponden lainnya mengalami luka dengan tingkat keparahan sedang.
Wartawan Daniel Hawkins, yang berbicara dari Moskow, mengatakan ada reaksi kemarahan dari Moskow terkait insiden tersebut.
"Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengatakan bahwa serangan ini telah melewati semua garis merah moral," kata Hawkins.
Dia menambahkan Konstantin Kosachev, wakil ketua Dewan Federasi Rusia beranggapan Ukraina dan Washington memikul tanggung jawab yang sama atas serangan tersebut.
Baca juga: Lagi, Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kematian Zhuravlev adalah kejahatan yang keji dan terencana yang dilakukan oleh negara-negara Barat dan Kyiv.
"Semuanya menunjukkan bahwa serangan terhadap kelompok jurnalis itu tidak dilakukan secara kebetulan," kata kementerian luar negeri Rusia.
Tuduhan Kesengajaan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengecam aksi "teror kriminal" yang dilakukan oleh Ukraina dan menyebut serangan itu tampaknya disengaja.
"Mereka yang bertanggung jawab atas pembalasan brutal terhadap seorang jurnalis Rusia pasti akan mendapatkan hukuman yang setimpal," katanya.
Dia juga mengatakan tanggung jawab atas pembunuhan tersebut juga terletak pada mereka yang memasok Ukraina dengan amunisi cluster.
"Para jurnalis itu sedang mengumpulkan bahan untuk sebuah laporan tentang pengeboman yang dilakukan oleh militan rezim Kyiv terhadap pemukiman di wilayah Zaporizhzhia dengan menggunakan bom curah yang dilarang di banyak negara di seluruh dunia,’ kata kementerian tersebut.
Kantor berita RIA juga melaporkan kematian Zhuravlev, ia terbunuh di dekat desa garis depan Piatykhatky.
Pemerintah Ukraina tidak memberikan komentar apapun mengenai insiden tersebut.
(Aljazeera/Z-9)
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina. Akan tetapi bagi Rusia ini soal kepentingan nasional dan masa depan negara.
DINAS Keamanan Ukraina mengeklaim pihaknya berhasil melaksanakan operasi bawah laut yang merusak Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
UKRAINA dan Rusia telah mencapai kesepakatan besar di Istanbul, Senin (2/6), untuk melakukan pertukaran tahanan dan jenazah terbesar sejak perang dimulai pada Februari 2022.
RUSIA dan Ukraina berhasil menyelesaikan pertukaran sebanyak 1.000 tahanan pada Minggu (25/5) waktu setempat. Ini menjadi pertukaran tawanan terbesar sejak konflik antara keduanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved