Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Kota Jakarta juga merasakan dampak dari kondisi tersebut baik dari sisi trafik wisatawan, citra destinasi, dan kepercayaan pasar internasional.
Isu tersebut menjadi salah satu topik yang dibahas di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA).
“Yang poinnya hari ini adalah satu, dampak geopolitik global terhadap pariwisata Indonesia. Kemudian, momen strategis untuk menghidupkan kembali “Enjoy Jakarta”, harga tiket domestik yang masih tinggi, dan peluncuran ASITA Fair,” kata Ketua Umum ASITA Rusmiati, M.Si., M.H., dalam acara konferensi pers yang digelar di Aston Pluit Hotel & Residences, Jakarta Utara, Selasa (24/6).
Sekretaris Jenderal ASITA Budijanto Ardiansjah mengungkapkan Rakernas 2025 akan membahas program kerja dari masing-masing bidang dan daerah. ”Jadi kita akan mendengarkan masukan dari daerah-daerah, kira-kira apa yang menjadi isu di daerah mereka masing-masing. Tapi intinya adalah tentang keberlanjutan organisasi supaya organisasi bisa semakin maju dan memberikan manfaat bagi anggotanya,” ungkapnya.
”Kita berharap nanti bisa dihasilkan keputusan atau rekomendasi yang akan kita sampaikan ke pemerintah,” lanjutnya. Rakernas ASITA 2025 bukan hanya ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga sebuah forum strategis untuk menyatukan langkah memajukan pariwisata Indonesia secara menyeluruh.
Terdapat empat isu utama yang dibahas oleh ASITA di Rakernas 2025, sebagai berikut.
1. Dampak Geopolitik Global terhadap Pariwisata Indonesia
Kondisi geopolitik bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Sebagai gerbang utama masuknya wisatawan internasional, Jakarta menjadi titik sentral yang paling merasakan dampak dari kondisi tersebut mulai dari dari sisi trafik wisatawan, citra destinasi, dan kepercayaan pasar internasional. Rakernas ASITA membahas langkah antisipatif dan strategi komunikasi yang terkoordinasi agar pariwisata Indonesia tetap kompetitif dan terpercaya di mata dunia.
2. Momen Strategis untuk Menghidupkan Kembali “Enjoy Jakarta”
ASITA memandang pentingnya menghidupkan kembali semangat “Enjoy Jakarta” sebagai kampanye utama pariwisata ibu kota. Hal tersebut yang menjadi alasan pada Rakernas 2025 membahas secara khusus dipusatkan di Jakarta, yang mana sebagai bentuk dukungan moral dan strategis untuk menjadikan Jakarta bukan sekadar kota transit, tetapi juga destinasi wisata yang hidup, kreatif, dan layak dikunjungi. Dalam mengupayakan hal tersebut, ASITA bersinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku industri lokal.
3. Harga Tiket Domestik Masih Tinggi
Ketimpangan harga tiket pesawat domestik yang cenderung lebih mahal dibandingkan tiket ke luar negeri bisa penghambat mobilitas wisatawan domestik dan merugikan destinasi- destinasi wisata dalam negeri. Oleh karena itu, ASITA mendorong adanya regulasi dan intervensi yang adil, hingga membuka dialog dengan para pelaku penerbangan dan regulator agar tercipta kebijakan harga yang mendorong pemerataan wisata nasional.
4. Peluncuran ASITA Fair
Sebagai bentuk konkret dari semangat kolaborasi dan promosi, Rakernas kali ini juga meluncurkan ASITA Fair yang direncanakan akan diadakan pada September 2025. Acara yang pertama kali diadakan oleh ASITA ini merupakan sebuah ajang B2B dan B2C yang mempertemukan pelaku usaha pariwisata antar negara. ASITA Fair diharapkan menjadi ruang promosi dan transaksi wisata yang lebih masif, langsung, dan berdampak nyata, sekaligus membangun ekosistem usaha wisata yang kuat di seluruh Indonesia.
Melalui Rakernas 2025, ASITA juga menegaskan komitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengembangkan pariwisata Indonesia secara profesional, adil, dan merata. Kemudian, juga mendorong praktik bisnis wisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Hingga menjadi jembatan antara pelaku industri, komunitas, dan konsumen dalam membangun pariwisata Indonesia yang adaptif dan resilien di tengah dinamika zaman. (Nas/M-3)
Peimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serukan percepatan perluasan kemampuan senjata nuklir di negaranya.
Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
Pada 18-25 Agustus, rombongan perwakilan pariwisata Taiwan akan berkunjung ke Bandung dan Jakarta untuk mempromosikan daya tarik baru pariwisata Taiwan.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyepakati langkah strategis untuk mempercepat pengembangan Belitung sebagai destinasi pariwisata internasional
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut Festival Pacu Jalur sebagai ikon keberhasilan wisata Tanah Air yang dikenal oleh dunia.
Provinsi Banten resmi menjadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Indonesia 2025. Tim Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) menilai kesiapan Banten melalui site visit ke berbagai lokasi
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
DESA Wisata Pentingsari yang berada di lereng Gunung Merapi tak cuma menawarkan pesona lanskapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved