Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
ANUGERAH Musik Indonesia (AMI) Awards tahun ini akan memasuki edisi ke-28. Tahun ini, AMI Awards akan menambahkan dua kategori baru, musik kontemporer terbaik dan vocal director terbaik. Ini akan melengkapi daftar kategorisasi AMI Awards yang saat ini setidaknya telah memiliki 60 kategori.
Ketua Umum Yayasan AMI, Candra Darusman, menyatakan kategorisasi AMI Awards memang bisa dinamis tergantung pada masanya. Di tiap tahunnya, bisa jadi ada yang ditambahkan atau ditiadakan, mengingat salah satu syarat untuk dikompetisikan di AMI Awards minimal harus ada lima karya di kategori tersebut.
“Penambahan atau pengurangan kategori juga bergantung pada produktivitas insan musik. Ada kategori yang pernah booming lalu berkurang, dan ada yang baru juya. Tahun ini ada yang kami tambahkan, yakni kategori musik kontemporer dan vocal director,” kata Candra Darusman di Taklimat Media AMI Awards 2025 di Gedung A Kementerian Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Kamis, (5/6).
“Musik kontemporer selama ini mungkin kurang mendapat perhatian dari kita semua. Dengan kategori ini, diharapkan bisa memberikan perhatian lebih. Sementara itu kami juga ingin memberikan perhatian pada vocal director atau pelatih vokal. Kalau kita dengar hasil rekaman penyanyi, selain dari musiknya, peran vokal juga sangat vital. Sehingga penyanyi bisa memberikan yang terbaik. Oleh karena itu kami juga memberikan penghargaan untuk pelatih vokal,” jelas Candra.
Perwakilan tim sidang kategorisasi AMI Awards 2025 Syaharani menambahkan, penambahan kategorisasi dan genre di AMI Awards pada tiap tahunnya semakin melengkapi keberagaman musik Indonesia. Syaharani sendiri sudah 10 tahun bergabung di tim ini di AMI Awards.
“Di kategorisasi ini saya melihat dalam pendaftarannya sudah semakin berkembang, bisa menarik lebih banyak. Setiap tahun juga tambah banyak dan baik. Seluruh musisi akan merasa bebas berkarya, memilih berbagai macam genre, tidak selalu yang industrinya sudah besar. Semoga AMI Awards lebih jadi pemicu kreativitas musisi sehingga bisa berkarya lebih giat dan punya mutu yang mewakili wajah musik Indonesia di dalam negeri dan kancah internasional,” kata Syaharani.
Pada penyelenggaraan tahun ini, sekaligus menandai tiga tahun berturut Kementerian Kebudayaan RI, atau yang dulu masih dalam lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turut mendukung penganugerahan AMI Awards.
“Ini dedikasi yang luar biasa untuk musik Indonesia. Kita sudah melihat transformasi besar dalam lanskap musik di tanah air. Dari era kaset, CD, dan sudah di era digital sejak 20 tahun terakhir. Dari kategori yang disampaikan Mas Candra, tahun lalu sudah 60-an kategori, tahun ini ada 2 tambahan, ini menunjukkan begitu kaya dan beragamnya musik Indonesia. Selain genre, juga pelakunya,” tutup Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. IJek/I-1)
Musisi Yovie Widianto resmi mengumumkan kepengurusan Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) periode 2023-2026, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia Jakarta pada Kamis (16/11).
Guna melindungi pelaku dan alat musik tradisional Indonesia di era digital, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung peluncuran laman AMI ETHNIC.
ANUGERAH Musik Indonesia (AMI) Awards kembali digelar di tahun ini. Pihak penyelenggara baru saja mengumumkan daftar lengkap nominasi AMI Awards 2023.
MENTERI Kebudayaan, Fadli Zon kembali menyampaikan pernyataan klarifikasi terkait Mei 1998. Dia mengatakan dirinya mengajak publik bersikap dewasa
Bambang mengatakan penulisan sejarah berkaitan dengan subjektivitas. Namun, dia mempersilahkan Fadli untuk menggunakan caranya sendiri tetapi jangan merasa selalu benar.
Kerusuhan yang melanda berbagai kota besar bukan hanya menimbulkan kerusakan fisik dan ekonomi, tetapi juga trauma sosial yang mendalam.
Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Fadli Zon untuk mencabut pernyataannya secara terbuka, memberikan klarifikasi, dan menyampaikan permintaan maaf.
Fadli Zon dinilai telah gagal dalam memahami kekhususan dari kekerasan seksual dibandingkan dengan bentuk-bentuk kekerasan lainnya.
Laporan resmi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kerusuhan Mei 1998 mengungkapkan temuan adanya pelanggaran HAM, yakni 85 kasus kekerasan seksual, termasuk 52 kasus perkosaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved