Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
GUNTUR Soekarno dikenal sebagai salah satu fotografer dengan gaya pengambilan foto yang lebih cenderung menggunakan pencahayaan alami dan komposisi. Dengan menonjolkan objek utama dengan latar belakang foto, pria yang akrab disapa Tok ini memberikan konteks dan makna.
Jepretannya tidak hanya sekadar mengambil gambar, melainkan juga memberikan dan mengandung makna mendalam dari potret sebuah kehidupan. Dalam karya fotonya, Tok sangat memperhatikan detail dalam setiap komposisi pengambilan gambar untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu, baik tentang emosi, perjuangan dan kehidupan.
Pada koleksi fotonya, Tok menangkap momen-momen penting dalam perjalanan bangsa Indonesia, seperti upacara peringatan kemerdekaan, pertemuan dengan tokoh dunia dan berbagai momen sejarah lainnya. Keseharian kehidupan keluarga Soekarno dan interaksinya dengan masyarakat yang diabadikan Tok lewat foto juga memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari seorang Presiden dan keluarga. Selain objek politik, Tok juga memotret interaksi sosial budaya masyarakat Indonesia pada masanya.
Tok sudah mulai memotret sejak duduk di bangku kelas enam Sekolah Rakyat (SR) pada 1956. Pada awalnya ia berlatih dan belajar secara autodidak. ”Pertama saya autodidak, setelah di Bandung saya belajar dari pendiri Persatuan Amatir Fotografi Bandung, saya belajar dari beliau,” tutur Tok, saat ditemui Media Indonesia di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/6).
Berikut tiga kiat menjadi fotografer andal ala Tok:
1. Melatih
Sering melakukan latihan memotret akan meningkatkan kemampuan dalam mengambil foto. “Sebetulnya fotografer itu gak sulit, yang penting kita berlatih,” tutur Tok.
2. Berani
Hal penting lainnya dalam pengembangan kemampuan memotret foto ialah dengan memiliki keberanian untuk memotret. “Memotret (dengan) mau mengambil objek apa pun sesuai dengan ide yang ada pada benak kita,” ungkap Tok.
3. Hal Menarik
Dari pengalaman Tok, ia mula-mula mengambil foto berdasarkan hal yang tampak menarik baginya. “Saya sih mula-mula apa yang menarik untuk diri saya, ya saya foto aja. Kadang-kadang dari mobil sedang jalan, ada objek bagus, saya potret secara cepat, kadang-kadang agak blur agak gimana tapi gak jadi masalah,” pungkasnya. (Nas/M-3)
DALAM rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Komunitas Negeri Elok menghadirkan pameran fotografi “80 Tahun Keberagaman”.
"Teman-teman, foto-foto di dalam film, semua foto aslinya Dion. Jadi kalau tadi liat ada gambar polar bear itu nggak kami beli, kami pinjem dari Dion. Dia beneran ke Arktik dan ke Ladath,"
GUNTUR Soekarno baru saja menutup pameran fotonya bertajuk Gelegar Foto Nusantara Potret Sejarah dan Kehidupan oleh Guntur Soekarno.
Karya foto Guntur dan lukisan Syandria dijual selama pameran berlangsung. Hasilnya untuk membantu kalangan wartawan, artis, musisi, politisi serta lainnya yang membutuhkan
Acara diikuti oleh puluhan fotografer wanita dengan berbagai lomba seru
TAS kamera menjadi salah satu hal yang penting bagi para fotografer yang sering pergi hunting (berburu) foto. Selain membantu membawa kamera saat hendak berpindah tempat,
AKTRIS Davina Karamoy kini menjadi salah satu nama yang kian laris di industri perfilman Indonesia. Setelah melejit berperan sebagai ‘pelakor’ yang filmnya menjadi blockbuster
Juri dalam kompetisi ini antara lain Arbain Rambey, Regina Safri, Alexander Thian, dan Adam Zagr, fotografer dan perwakilan dari Canon Datascrip.
Mengikuti lomba fotografi bisa menjadi peluang besar untuk menunjukkan kreativitas, mengasah kemampuan, dan bahkan memenangkan hadiah menarik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved