Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANAGING Director Pemimpin.Id, Zensa Rahman, mengungkap bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin, hanya saja selama ini tidak banyak orang sadar bahwa untuk menjadi pemimpin itu ada ilmunya dan bisa dipelajari.
Berbicara dalam kegiatan DBS Foundation Bestari Festival, Zensa mengungkap ada banyak kemampuan (skill) yang perlu dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin, tapi ada tiga skill esensial yang perlu dimiliki untuk menjadi Pemimpin dan bisa dipelajari.
"Lewat pemimpin.id kami sebetulnya ingin orang-orang setidaknya sadar bahwa leadership ini bukan sebuah title, tapi sebuah ilmu yang sangat dekat dengan kita dan leadership itu bisa dimulai dari diri sendiri," ucap Zensa, di Jakarta, Sabtu (19/10).
Lanjutnya, ada tiga skill esensial yang perlu dimiliki untuk bisa menjadi seorang pemimpin, yaitu self awareness, self concepting dan self regulation.
"Self awareness itu apa, Itu tentang kesadaran diri kita. Misalnya, dari kecil kita seringkali terjebak bahwa anak-anak yang pintar adalah yang pantas jadi ketua kelas, hal-hal ini yang kemudian terkalkulasi dan tersistemik di kepala kita bahwa pemimpin adalah jabatan (hanya bisa dijabat orang dengan kriteria tertentu)," sebut Zensa.
"Padahal esensi memahami leadership dan kesadaran bahwa 'saya seorang pemimpin' itu harus difokuskan dan menjadi hal utama untuk bisa menjadi seorang pemimpin," imbuhnya.
Terkait self concepting, Zensa menyebut bahwa setelah sadar terkait self awareness, barulah masuk dalam self concepting. Pada tahap ini setiap orang harus memahami diri sendiri, dimulai dari memahami kelebihan apa yang dimiliki dan kekurangan apa yang dimiliki.
"Kalau sudah selesai dengan self concepting, barulah masuk self regulation. Ini merupakan proses meregulasi diri, seperti regulasi emosi, harus disiplin, how to be effective dan sebagainya," jelas Zensa.
Jika seseorang sudah menguasai tiga skill tersebut, Zensa mengatakan disanalah orang itu bisa dikatakan sebagai seorang pemimpin dan akan lebih mudah melakukan hal-hal yang berkaitan dengan sebuah kepemimpinan.
"Jadi kalau ditanya pemimpin itu apa sih, pemimpin yang sudah selesai dengan hidupnya dan mampu menghidupi diri sendiri sebelumnya," tukas Zensa. (Rif/M-4)
DALAM dunia pendidikan, ilmu dan akhlak adalah dua pilar utama yang membentuk karakter dan keberhasilan seseorang.
Ilmu dalam makna seperti disebutkan di atas berbeda dengan opini (ra’y). Opini hanya mendasarkan kerangka pikir dari persepsi atau penglihatan yang tidak komprehensif.
USTAZ Muhammad Nuruddin berpesan bahwa belajar agama yang baik tidak cukup hanya dengan menjadi penyimak yang pasif. Harus mau belajar untuk mencari dan mengembangkan diri.
DALAM perkembangan ilmu hukum, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi penting untuk didiskusikan.
PARA peserta didik (serdik) Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg Ke-65 diminta mengaplikasikan dan mengintegrasikan teori dan praktik kepemimpinan
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
Kepemimpinan bukanlah kebetulan, melainkan disiplin yang harus dibangun secara sadar dan sistematis.
Putri Otonomi Indonesia (POI) 2025 adalah kompetisi yang menjadi wadah putri-putri daerah untuk unjuk talenta dan kepemimpinan di tingkat nasional.
BEBERAPA pakar inovasi kepemimpinan menyampaikan bahwa tantangan terbesar kepemimpinan hari ini yaitu memimpin perubahan di tengah dunia yang tengah berubah.
Misi yang dibawa Didit sejalan dengan agenda Prabowo untuk merangkul semua pihak setelah terpilih menjadi Presiden RI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved