Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DALAM perkembangan ilmu hukum, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi penting untuk didiskusikan. AI merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dan apabila tidak diatur dengan baik dalam kerangka peraturan perundang-undangan akan memberikan dampak.
"Peningkatan akses untuk mencapai perkembangan hukum menuju intelektual yang didukung dengan pengetahuan teknologi membutuhkan perangkat hukum yang luas. Isu-isu hukum dalam mengatur dan mendesain AI menjadi sangat penting sehingga dalam penggunaannya tidak meninggalkan etika dan privasi," papar Dekan Fakultas Hukum Universitas Pattimura Hendrik Salmon di Ambon, Maluku, beberapa Waktu lalu.
Menurutnya, AI dapat membantu penegak hukum dan pengacara dalam berbagai hal, di antaranya pemrosesan dokumen, analisis risiko, pencarian informasi, bahkan hingga pengambilan keputusan seperti memprediksi hasil kasus dan memberikan rekomendasi strategi. Tak sampai di situ, AI juga dapat membantu penegak hukum dalam manajemen kasus, pencegahan kecurangan dengan mengidentifikasi potensi kecurangan atau penipuan dalam kasus hukum.
Terkait hal itu, Feedloop AI menghadirkan para profesional hukum dan pemimpin industri untuk mendiskusikan kecerdasan buatan (AI) dapat mengatasi tantangan di sektor hukum, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan kepatuhan terhadap regulasi yang semakin kompleks. Mereka mengupas peran AI dalam transformasi hukum dan teknologi ini mampu menyederhanakan proses hukum yang kompleks.
CMO Feedloop AI, Ajie Santika, pihaknya mendukung efisiensi operasional tim legal sehingga mereka dapat lebih mudah mematuhi regulasi di Indonesia. "Dengan solusi LegalPro, kami ingin membantu perusahaan menghadapi tantangan kepatuhan secara lebih efektif dan efisien melalui inovasi teknologi generative AI," ujarnya.
LegalPro ialah platform AI yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan operasional hukum melalui analisis dokumen yang mendalam dan otomatisasi. Ini memungkinkan tim hukum bekerja lebih cepat dan efisien. Solusi ini mempercepat proses analisis dokumen hukum yang biasanya memakan waktu lama menjadi hanya hitungan jam. (Ant/Z-2)
DALAM dunia pendidikan, ilmu dan akhlak adalah dua pilar utama yang membentuk karakter dan keberhasilan seseorang.
Ilmu dalam makna seperti disebutkan di atas berbeda dengan opini (ra’y). Opini hanya mendasarkan kerangka pikir dari persepsi atau penglihatan yang tidak komprehensif.
USTAZ Muhammad Nuruddin berpesan bahwa belajar agama yang baik tidak cukup hanya dengan menjadi penyimak yang pasif. Harus mau belajar untuk mencari dan mengembangkan diri.
Semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin, hanya saja selama ini tidak banyak orang sadar bahwa untuk menjadi pemimpin itu ada ilmunya dan bisa dipelajari.
LSE mengeksplorasi bagaimana teknologi AI dapat membantu manusia “berkomunikasi” dengan hewan peliharaan.
Moodle 5.0 kini menghadirkan kemampuan integrasi dengan kecerdasan buatan (AI), learning analytics, dan gamifikasi.
Pemanfaatan teknologi ini tak lagi sekadar alat penghemat biaya, namun telah menjadi fondasi utama dalam membangun operasional yang lebih cerdas, tangguh, dan berpusat pada nasabah.
Teknologi kecerdasan buatan (AI), jaringan 5G, dan komputasi awan (cloud) semakin memainkan peran krusial dalam mengatasi hambatan geografis
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Indonesia didesak untuk memperkuat regulasi nasional di bidang kecerdasan buatan (AI), khususnya dalam menghadapi ancaman siber seperti serangan rekayasa dan metode “pembobolan”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved