Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Burung dan Serangga lebih Efektif Basmi Hama Ketimbang Pestisida

Adiyanto
06/3/2024 07:30
Burung dan Serangga lebih Efektif Basmi Hama Ketimbang Pestisida
Ilustrasi: Burung dan Serangga lebih Efektif Basmi Hama dan Meningkatkan Hasil Panen( CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Burung dan Serangga lebih Efektif Kendalikan Hama Ketimbang Pestisida

 

Pestisida kerap digunakan untuk membasmi hama di lahan pertanian. Padahal, ada predator alami yang dapat menjadi alternatif efektif pengganti bahan kimia tersebut. Sebuah penelitian yang terbitkan baru-baru ini kembali menegaskan bukti itu.

Baca juga : Fungsi Sitoplasma pada Sel Hewan dan Tumbuhan

Menurut para peneliti predator alami seperti burung, kumbang, dan serangga dapat menekan populasi hama pemakan tanaman sekaligus meningkatkan hasil panen.

Selama ini, hama bertanggung jawab atas sekitar 10%  atau 21 juta ton hilangnya panen setiap tahunnya, namun pengendalian hama telah menyebabkan meluasnya penggunaan pestisida kimia.

Para peneliti di Brasil, Amerika Serikat, dan Republik Ceko menganalisis penelitian sebelumnya mengenai pengendalian hama predator dan menemukan bahwa predator alami tersebut membantu mengurangi populasi hama hingga lebih dari 70% sekaligus meningkatkan hasil panen sebesar 25%.

Baca juga : Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan

“Predator alami adalah agen pengendalian hama yang baik, dan pemeliharaannya sangat penting untuk menjamin pengendalian hama di masa depan dengan perubahan iklim yang akan segera terjadi,” kata penulis utama Gabriel Boldorini, seorang mahasiswa PhD di Federal Rural University of Pernambuco di Brasil, kepada AFP, Rabu (5/3).

Meskipun para peneliti tidak secara langsung membandingkan efektivitas invertebrata versus pestisida, katanya, kerusakan yang disebabkan oleh pestisida terhadap ekosistem dan pengendalian biologis telah terdokumentasi dengan baik, mulai dari hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi air dan tanah, hingga risiko kesehatan manusia.

Para peneliti menemukan bahwa predator lebih efektif dalam pengendalian hama di wilayah dengan variabilitas curah hujan yang lebih besar, yang diperkirakan akan meningkat karena perubahan iklim.

Baca juga : Sistem Ekskresi pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguannya 

Para peneliti juga terkejut saat mengetahui bahwa memiliki satu spesies predator alami sama efektifnya dengan memiliki banyak spesies.

“Secara umum, semakin banyak spesies yang ada, semakin baik pula fungsi ekosistemnya. Namun ada pengecualian,” kata Boldorini, seraya menambahkan bahwa satu spesies pun bisa melakukan hal yang sama.

Perubahan iklim dan peningkatan kadar karbon dioksida memengaruhi hasil panen dan perkembangan hidup hama jadi semakin banyak dan bertahan lama.

Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa invertebrata yang penting bagi kesehatan ekosistem mengalami penurunan drastis secara global.

Boldorini mengatakan konservasi invertebrata menjamin pengendalian hama dan peningkatan produktivitas, tanpa merusak ekosistem. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya