Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi tuan rumah acara Grand Final Festival Film Pendek Moderasi Beragama 2023 dan Talk the Peace: Berbeda tapi Bersama berkolaborasi dengan Balai Litbang Kementerian Agama (Kemenag) dan PeaceGeneration Indonesia (PeaceGen), yang berlangsung pada Selasa (24/10) di Gedung Achmad Sanusi BPU, Bandung.
Acara ini dihadiri lebih dari 500 peserta yang terdiri dari 200 mahasiswa Kristen, 200 mahasiswa Muslim, anggota komunitas lintas agama dan penghayat kepercayaan, serta pemenang Lomba Festival Film Pendek Moderasi Beragama 2023 yang berasal dari kota dan kabupaten di Indonesia.
Menurut pihak UPI dalam rilisnya, kegiatan ini bertujuan memberikan kesadaran kepada peserta tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan perguruan tinggi dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dalam era yang makin terbuka, kampus sebagai miniatur negara Indonesia yang heterogen memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi beragama dan perdamaian, sebagaimana yang disampaikan oleh Samidi, Kepala Balai Penelitian Litbang dan Pengembangan Agama Jakarta.
“Moderasi beragama ini merupakan arah kebijakan kita, itulah kenapa kami akan kerja sama dengan perguruan tinggi umum, salah satunya UPI. Mengingat Indonesia adalah negara yang kehidupan warga dan bangsanya tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai agama. Moderasi beragama sendiri adalah cara pikir dan sikap yang tidak berlebihan, artinya moderat. Ada 4 indikator moderasi beragama, di antaranya nilai-nilai kebangsaan, toleransi, kerukunan, dan adaptif terhadap budaya lokal.”
UPI menjadi tuan rumah acara ini berdasarkan sejumlah prestasi yang telah dicapai. Pertama, UPI berkolaborasi dengan PeaceGen melalui program Frosh, yaitu program yang membantu mahasiswa baru untuk belajar mengenai keterampilan sosio-emosional menggunakan media pembelajaran kreatif berbasis teknologi. Melalui program ini, sekitar 400 mahasiswa berhasil meningkatkan kemampuan abad 21 yang sangat krusial, yaitu berpikir kritis dan empati.
Kedua, UPI mendirikan Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara, sebuah inisiatif yang secara khusus difokuskan pada penanaman nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan kampus. Saat ini, UPI telah menerapkan kehidupan beragama yang moderat dengan menghadirkan dosen dari penghayat kepercayaan, Buddha, dan Hindu, seperti yang disampaikan Didi Sukyadi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI.
“UPI sebagai salah satu perguruan tinggi umum yang terdiri dari 9 fakultas sudah menerapkan kehidupan beragama yang moderat. Salah satu cirinya ada mahasiswa penghayat kepercayaan, kita carikan dosennya. Kemudian mahasiswa beragama Buddha dan Hindu juga kita carikan dosennya”, jelas Didi.
Para pemenang
Sementara itu, untuk pemenang Lomba Festival Film Pendek Moderasi Beragama 2023 ini terbagi menjadi 3 tingkat, yaitu mahasiswa, siswa, dan film favorit. Untuk tingkat mahasiswa, Juara 1 dengan judul film Weton dari Ma’had Aly Sunan Kalijogo Poncokusumo Malang, Jawa Timur. Sedangkan juara 2 dengan judul film Tihu Iake dari Institut Agama Islam Negeri Ambon. Sementara juara 3 dengan judul film Siem dari UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jawa Tengah.
Adapun untuk tingkat SLTA juara 1 dengan judul film Jakarta Charter dari SMA IT Plus Bazma Brilliant Dumai, Riau. Juara 2 dengan judul film Terka dari Pondok Pesantren Alquran dan Sains Nurani Bogor, Jawa Barat. Sedangkan Juara 3 dengan judul film Benang Merah Keluarga dari SMK Dr. Soetomo Cilacap, Jawa Tengah.(M-3)
FILM La tahzan: Cinta, Dosa, Luka garapan sutradara Hanung Bramantyo menceritakan drama sebuah keluarga dengan isu perselingkuhan. Dibintangi oleh Deva Mahenra, Marshanda, dan Ariel Tatum.
Olga Lydia mengungkapkan alasan memilih sebagai produser film genre tersebut lantaran kecintaannya terhadap pertunjukan teater musikal.
Windy Apsari mengungkapkan bahwa dalam membintangi film Arti Cinta memiliki tantangannya saat proses syuting adalah menyanyi secara langsung.
Film Arti Cinta garapan sutradara Monty Tiwa dan Tepan Kobain ini mengangkat drama keluarga dengan realita pahit terutama patah hati karena cinta.
Panggil Aku Ayah merupakan drama komedi tentang keluarga yang tumbuh dari kehadiran dan kepedulian, bukan semata dari darah.
Film Cyberbullying menyoroti fenomena sosial bahwa perundungan di ruang digital yang tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak dan remaja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved