Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN antariksa nasional Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan sampel yang mereka kumpulkan dari asteroid Bennu berusia 4,5 miliar tahun ternyata mengandung banyak air dan karbon. Temuan itu memberikan lebih banyak bukti untuk teori bahwa kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa.
Pengumpulan sampel asteroid itu merupakan bagian dari misi OSIRIS-REx, yang menurunkan muatan berharganya itu di gurun Utah bulan lalu. “Ini adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah kembali ke Bumi,” kata administrator NASA Bill Nelson pada acara pers di Johnson Space Center di Houston, Rabu atau Kamis WIB.
“Karbon menyumbang hampir lima persen dari total berat sampel, dan terdapat dalam bentuk organik dan mineral, sementara air terkunci di dalam struktur kristal mineral tanah liat,” katanya.
Para ilmuwan percaya alasan bumi memiliki lautan, danau, dan sungai adalah karena bumi dihantam asteroid pembawa air 4 hingga 4,5 miliar tahun yang lalu, sehingga menjadikannya planet yang layak huni. Sementara itu, semua kehidupan di Bumi didasarkan pada karbon, yang membentuk ikatan dengan unsur-unsur lain untuk menghasilkan protein dan enzim serta bahan penyusun kode genetik, DNA dan RNA.
Temuan ini dibuat melalui analisis awal yang melibatkan pemindaian mikroskop elektron, tomografi komputer sinar-X, dan banyak lagi. “Hal ini adalah impian para ahli astrobiologi,” kata ilmuwan Daniel Glavin, seraya menambahkan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan sampelnya akan dibagikan ke laboratorium di seluruh dunia untuk dipelajari lebih lanjut
OSIRIS-REx bukanlah wahana pertama yang mengumpulkan sampel asteroid dan membawanya ke Bumi untuk dipelajari. Jepang berhasil melakukan hal tersebut dua kali, pada tahun 2010 dan 2020. Namun jumlah yang dikumpulkan NASA – diperkirakan 250 gram (setengah pon) – jauh melebihi jumlah yang dikembalikan oleh misi Jepang, dengan Hayabusa2 hanya mengumpulkan 5,4 gram.
Dinamakan berdasarkan nama dewa Mesir kuno, Bennu adalah “artefak primitif yang disimpan dalam ruang hampa udara,” menurut NASA, menjadikannya target yang menarik untuk dipelajari. Orbitnya yang bersinggungan dengan planet kita juga membuat perjalanan lebih mudah dibandingkan menuju Sabuk Asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter.
Data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx mengungkapkan bahwa partikel-partikel yang membentuk bagian luar Bennu tersusun sangat longgar sehingga jika seseorang melangkah ke permukaan, partikel tersebut mungkin akan tenggelam, seperti lubang bola plastik di area bermain anak-anak. (AFP/M-3)
Penelitian ini memberikan pandangan yang lebih lengkap mengenai pembentukan tata surya kita 4,5 miliar tahun yang lalu, yang tidak bisa didapatkan hanya dari meteorit yang jatuh ke Bumi.
Model ini diperkirakan mampu memberi peringatan dini terhadap badai matahari yang berpotensi mengganggu satelit, jaringan listrik, serta sistem komunikasi global.
Penelitian terbaru mengungkap longsor unik di Bulan, Light Mantle di Lembah Taurus-Littrow, kemungkinan dipicu puing dari tumbukan kawah Tycho.
Para ilmuwan telah mengamati aktivitas manusia di tata surya untuk menentukan lokasi terbaik untuk mencari sinyal dari kehidupan alien.
Dua letusan kembar tersebut menjadikan 20 Agustus sebagai salah satu hari paling dramatis dalam aktivitas matahari.
Wahana antariksa Juno milik NASA berhasil menangkap sinyal aneh berupa gelombang plasma raksasa di zona aurora di atas Kutub Utara Jupiter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved