Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Hari ini, NASA akan mengungkapkan gambar pertama dari sampel asteroid terbesar yang pernah dikumpulkan di luar angkasa, sesuatu yang diharapkan para ilmuwan akan memberikan petunjuk tentang masa-masa awal tata surya kita dan mungkin asal usul kehidupan itu sendiri.
Misi OSIRIS-REx yang diluncurkan NASA mengumpulkan batu dan debu dari asteroid Bennu pada tahun 2020, dan sebuah kapsul berisi muatan berharga berhasil kembali ke Bumi sekitar dua minggu lalu, dan mendarat di gurun Utah. Sekarang benda itu dianalisis di ruang steril khusus di Johnson Space Center NASA di Houston.
Badan antariksa tersebut akan mengadakan konferensi pers yang disiarkan langsung pada Rabu (11/10) pukul 11:00 Waktu Bagian Timur (1500 GMT) untuk merilis foto dan analisis ilmiah awal dari benda luar angkasa tersebut.
OSIRIS-REx bukanlah misi pertama yang menyelidiki asteroid dan membawa kembali sampel untuk dipelajari. Jepang juga berhasil melakukan hal tersebut dua kali, mengembalikan pecahan kerikil luar angkasa pada tahun 2010 dan 2020.
Namun, bedanya, jumlah material yang besar -- 250 gram (setengah pon) -- dibandingkan dengan 5,4 gram yang dikembalikan oleh Hayabusa2 milik Jepang.
NASA memilih sampel Bennu karena diyakini kaya akan senyawa organik. Para ilmuwan berpendapat bahwa asteroid serupa dapat mengirimkan bahan organik ke Bumi bersama dengan air melalui tabrakan miliaran tahun yang lalu.
Orbit Bennu yang beririsan dengan orbit planet kita juga membuat perjalanan pulang pergi lebih mudah dibandingkan menuju Sabuk Asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter.
Pada Oktober 2020, ketika wahana OSIRIS-REx menembakkan gas nitrogen ke Bennu untuk mengumpulkan sampelnya, penutup yang dimaksudkan untuk menutupnya terjepit oleh sepotong batu, sehingga beberapa material yang lebih halus mengalir keluar.
"'Masalah' terbaik yang ada adalah banyaknya material yang ada sehingga membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan kami untuk mengumpulkannya," kata wakil ketua kurasi OSIRIS-REx Christopher Snead, dalam sebuah pernyataan. (AFP/M-3)
Penelitian terbaru dalam dunia astronomi mengungkapkan fakta mengejutkan: Bumi pernah memiliki hingga enam “bulan mini” sekaligus.
Sekitar 48,5 ton (44.000 kilogram) reruntuhan puing-puing dari pembentukan sistem tata surya kita menabrak atmosfer Bumi
Analisis awal terhadap sampel asteroid Bennu yang dikumpulkan oleh misi OSIRIS-REx NASA mengungkapkan keberadaan mineral fosfat magnesium-natrium, yang belum pernah terdeteksi
Sebuah studi mengungkapkan kadal malam berhasil selamat dari hantaman asteroid raksasa, yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.
Ilmuwan menemukan tiga asteroid besar tersembunyi di orbit Venus yang berpotensi menghantam Bumi.
Tiongkok meluncurkan wahana antariksa Tianwen 2 di Tiongkok Barat Daya untuk kumpulkan sampel ke asteroid Kamo'oalewa.
Empat satelit PUNCH berhasil menempati posisi orbit yang direncanakan di sekitar bumi untuk mendapatkan pandangan ke arah matahari.
Misi Lunar Trailblazer NASA yang bertujuan memetakan air di Bulan berakhir setelah kehilangan kontak sehari pasca peluncuran.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 30 Juli di jurnal Science Advances, para ahli geofisika meneliti lokasi pendaratan Apollo 17 di lembah Taurus-Littrow di Bulan.
NASA mempercepat rencananya untuk membangun reaktor nuklir bertenaga 100 kilowatt di Bulan pada 2030.
Pelajari tentang Teleskop James Webb, teleskop terbesar dan terkuat yang dikembangkan NASA.
Klaim Bumi gelap total 2 Agustus 2025 terbukti hoaks. Simak fakta ilmiah, klarifikasi NASA, dan jadwal gerhana matahari yang sebenarnya terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved