Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PARA ilmuwan dari Brasil, Prancis, dan Italia memperingatkan keberadaan tiga asteroid besar yang tersembunyi di orbit Venus dan berpotensi menghancurkan kota-kota di Bumi jika terjadi tumbukan. Asteroid-asteroid ini, yang dikenal sebagai “Venus co-orbitals,” memiliki diameter antara 100 hingga 400 meter dan sulit dideteksi karena posisinya yang tersembunyi di balik silau Matahari dari perspektif Bumi.
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics, ketiga asteroid yang dinamai 2020 SB, 524522, dan 2020 CL1 ini bergerak dalam orbit yang tidak stabil dan dapat berubah arah akibat gangguan gravitasi dari planet lain atau asteroid lain. Sedikit perubahan pada jalur asteroid bisa membuatnya bergerak menuju Bumi. Hal ini berpotensi menempatkannya pada lintasan tabrakan dengan planet kita.
“Orbit mereka sinkron dengan Venus, tapi itu tidak melindungi Bumi. Objek-objek ini masih bisa melintasi jalur Bumi dan berpotensi bertabrakan,” jelas Valerio Carruba, peneliti dari Universitas São Paulo.
Yang menjadi perhatian khusus adalah Jarak Persimpangan Orbital Minimal (MOID) mereka — jarak terpendek antara orbit mereka dan Bumi — yang sangat kecil, kurang dari 0,0005 unit astronomi. Itu bahkan lebih dekat dari Bulan.
Ukuran asteroid ini cukup besar untuk menimbulkan kehancuran besar. Jika menabrak Bumi, energi yang dilepaskan bisa mencapai lebih dari satu juta kali ledakan bom atom Hiroshima, menciptakan kawah selebar lebih dari 3 kilometer, serta memicu kebakaran besar dan tsunami dahsyat yang dapat meluluhlantakkan wilayah luas.
Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan waktu deteksi. Observatorium Rubin di Chile, yang menjadi harapan utama untuk pengawasan asteroid, mungkin hanya mampu memberikan peringatan dua hingga empat minggu sebelum dampak. Waktu singkat ini sangat membatasi persiapan mitigasi dan respons darurat.
Para ilmuwan menekankan pentingnya misi luar angkasa khusus yang mengorbit Venus. Misi ini dibutuhkan untuk mengamati asteroid-asteroid tersembunyi yang sulit terdeteksi dari Bumi. Hal ini disebabkan oleh posisi asteroid yang kerap tertutup sinar Matahari, sehingga pengamatan dari Bumi menjadi sangat terbatas. (The Economic Times/New York Post/Business Today/Z-2)
Tiongkok meluncurkan wahana antariksa Tianwen 2 di Tiongkok Barat Daya untuk kumpulkan sampel ke asteroid Kamo'oalewa.
Wahana antariksa Lucy milik NASA akan melintasi asteroid Donaldjohanson pada 20 April 2025 dalam misi panjangnya menuju orbit Jupiter.
Asteroid 2024 YR4 sempat menimbulkan kekhawatiran menabrak Bumi tahun 2032. Kini asteroid berdiameter 60 meter ini tetap menjadi fokus penelitian ilmuwan.
Dengan diameter sekitar 540 kaki (165 meter) dan kecepatan menakjubkan mencapai 77.282 km/jam, asteroid ini melintas dekat Bumi pada 26 Maret 2025.
Selama setahun terakhir, para peneliti di Berkeley Lab Departemen Energi telah melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian sampel yang luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved