Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Penggunaan Masker yang Tepat di Luar Ruangan Bantu Jaga Kesehatan Paru-paru

Nike Amelia Sari
08/9/2023 09:21
Penggunaan Masker yang Tepat di Luar Ruangan Bantu Jaga Kesehatan Paru-paru
Warga menggunakan masker saat beraktivitas untyuk menghindari paparan polusi udara di Jakarta(MI/Usman Iskandar)

Kondisi polusi udara di wilayah Jabodetabek kian mengkhawatirkan. Selain menerapkan gaya hidup sehat seperti makan makanan bergizi, olahraga, tidak merokok, dan lain sebagainya, penggunaan masker juga sangat penting saat kita beraktivitas di luar ruangan agar tidak mudah terpapar polusi.

Dokter Spesialis Pulmonologi, Prof. Dr. Menaldi Rasmi, Sp.P(K), FCCP mengatakan jarak pandang menjadi salah satu cara sederhana untuk melihat bagaimana tingkat polusi udara yang terjadi.

"Kita pakai ukuran sederhana saja yaitu jarak panjang. Karena jarak pandang sudah bisa kira-kira menggambarkan bagaimana polusi yang terjadi," katanya, saat ditemui Media Indonesia usai acara Health is the new luxury: navigating respiratory wellness in the current urban landscape, yang digelar oleh Verde Two di Verde Two Apartment, Jakarta Selatan, Kamis (7/9).

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan masker sesuai jenisnya?

Prof Menaldi menjelaskan sebelum memilih masker yang cocok sesuai jenisnya, kita harus mengukur terlebih dahulu bagaimana tingkat polusi udara yang ada di lingkungan kita berada.

"Kalau kurang dari 4 km kita udah gak bisa lihat, itu berarti polusi udara yang sudah berat. Nah buat orang-orang yang punya gangguan atau penyakit seperti sakit jantung atau tekanan darah tinggi jangan keluar rumah karena polusi akan memperberat penyakitnya. Polusi yang masuk tadi kan justru makin mengganggu kesehatan," ungkap Prof Menaldi.

"Tapi kalau dia orang yang sehat, dia masih bisa keluar berkegiatan dengan bebas tetapi dengan memakai masker N95. Agar partikel yang masuk yang kesedot di hidung itu sekecil-kecilnya partikel," lanjutnya.

Tak hanya itu, ia juga menyebutkan kapan waktu yang tepat untuk pemakaian masker bedah.

"Untuk orang yang sehat, antara 4-15 km dia bisa lihat, dia pakai masker biasa yang masker bedah itu gak apa-apa," jelas Prof Menaldi.

Sementara itu, jarak pandang sejauh lebih dari 15 km tidak perlu memakai masker. "Tapi kalau dia masih bisa lihat lebih dari 15 km dia gak pakai masker, juga gak apa-apa. Katakanlah dia mau jalan ke arah puncak, di jalan tol gunung sama dia kelihatan artinya gak apa-apa gak pakai masker," papar Prof Menaldi.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik