Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Miliaran Orang Masih Memasak dengan Energi yang tidak Ramah Lingkungan

Devi Harahap
02/8/2023 18:30
Miliaran Orang Masih Memasak dengan Energi yang tidak Ramah Lingkungan
Warga di Pakistan sedang memasak(Joe STENSON / AFP)

Penelitian dari Badan Energi Internasional dan Kelompok Bank Pembangunan Kawasan Afrika mengungkapkan sekitar 2,3 miliar manusia atau hampir sepertiga dari populasi dunia, masih memasak dengan menggunakan metode api terbuka yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kerusakan lingkungan.

Untuk meminimalisir risiko tersebut, para peneliti menyarankan agar para pengambil kebijakan di berbagai negara lebih memperhatikan kondisi domestik dengan memberi bantuan akses memasak yang bersih lewat subsidi bahan bakar dan energi ramah lingkungan.

“Kurangnya akses untuk memasak dengan energi yang bersih berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, melanggengkan deforestasi, dan meningkatkan emisi gas rumah kaca,” kata Presiden Akinwumi Adesina dari Kelompok Bank Pembangunan Afrika, Selasa (1/8).

Menurut dia, dibutuhkan anggaran US$8 miliar per tahun dalam rangka mewujudkan kondisi domestik rumah tangga yang lebih berkelanjutan pada 2030.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa setiap tahunnya pengumpulan kayu dan arang untuk keperluan memasak dalam rumah tangga, dapat mengakibatkan hilangnya kawasan hutan seluas kawasan Irlandia.

Adesina mengungkapkan bahwa paparan asap dari arang, kayu bakar, batu bara, limbah pertanian, serta kotoran hewan yang dibakar untuk menyiapkan makanan dapat menyebabkan 3,7 juta kematian dini. Aktivitas ini menempatkannya sebagai penyebab kematian dini terbesar ketiga secara global.

Laporan tersebut juga mengatakan adanya dampak terburuk dari cara memasak yang kurang higienis atau tidak bersih terhadap kesehatan perempuan, yang biasanya bertanggung jawab mengumpulkan bahan bakar. Hal ini dengan demikian menjauhkan mereka dari sistem pendidikan atau pekerjaan.

Sementara itu negara-negara dengan penduduk besar seperti Tiongkok dan india telah mampu mengatasi separuh jumlah warganya yang tidak memiliki akses memasak bersih sejak 2010. Kondisi ini berbeda dengan wilayah Afrika yang terlihat semakin memburuk, ditambah dengan kebijakan saat ini yang tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut dalam tiga dekade mendatang. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik