Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Setelah menyelesaikan pendidikan masternya di bidang pertunjukan musik di Inggris, pianis Prajna Indrawati mudik ke Indonesia. Kepulangannya setelah empat tahun menetap di Inggris itu pun sekaligus ingin Prajna suguhkan konser klasik bersama beberapa teman musikusnya lewat Fantasises and Dreams.
Fantasies and Dreams akan berlangsung pada 30 Juli pukul 16:00 WIB di auditorium Goethe Haus Indonesia, Jakarta Pusat. Prajna akan tampil bersama penyanyi soprano Alexandra Katya dan pianis Arga Tania Hasibuan.
“Pada babak pertama secara solo, saya akan membawakan beberapa komposisi, yaitu Fantaisie Impromptu (Chopin), ini ada tiga bagian besar dan ada bagian lagu rakyat Polandia salah satunya. Itu dari dulu saya ingin sekali membawakannya. Lalu juga ada Moonlight Sonata (Beethoven). Pada babak kedua, saya akan mendampingi Katya untuk membawakan komposisi dari komposer-komposer yang jarang dibawakan. Termasuk komposer modern atau yang masih hidup, Jose Elizondo dari Meksiko,” kata Prajna kepada Media Indonesia saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, (29/7).
Pada konser klasik yang berdurasi kurang lebih dua jam itu, Prajna juga akan membawakan komposisi baru yang diciptakan oleh salah seorang kawannya, Cherly Susanti berjudul Imaji Malam. “Jadi seperti tajuk konsernya, kami akan membawakan komposisi-komposisi bertema fantasi, mimpi, dan cinta,” lanjut Prajna.
Selama mukim di Inggris, Prajna sendiri tampil dengan beberapa kelompok orkestra maupun mengiringi para penyanyi. Ia juga membentuk trio bernama Tritala yang beranggotakan dirinya bersama dua penyanyi, Satriya Krisna (tenor) dan Sofia Livotov (soprano). Lewat Tritala, ketiganya ingin mengenalkan komposisi bertema Indonesia, termasuk musik seriosa. Terakhir, Tritala tampil di University of Leeds Concert Series di Inggris. Di festival itu, mereka membawakan konsep Sounds of Indonesia.(M-3)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved