Ini Lho Jenis Musik yang Bisa Tingkatkan Konsentrasi

Devi Harahap
22/6/2023 17:12
Ini Lho Jenis Musik yang Bisa Tingkatkan Konsentrasi
Ilustrasi mendengarkan musik(Dok MI/123RF)

MUSIK bukan hanya untuk hiburan semata. Faktanya, bagi sebagian orang, mendengarkan musik bisa membantu otak menjadi lebih fokus atau meningkatkan konsentrasi. Bagi orang yang mengalami gangguan hiperaktif defisit perhatian, musik kerap digunakan sebagai metode penyembuhan. 

Akan tetapi, dengan berbagai jenis musik yang ada, bagaimana Anda bisa menemukan jenis musik apa yang terbaik untuk didengarkan? Para peneliti dari Universitas Harvard mengungkapkan tidak ada genre tertentu yang baku untuk meningkatkan kemampuan otak seseorang, bahkan musik klasik pun dianggap tidak selalu cocok untuk semua orang. 

Srini Pillay, M.D., selaku peneliti, mengaku jenis musik yang bisa meningkatkan konsentrasi tergantung pada selera masing-masing individu dan kondisi yang sedang dihadapi. 

“Saya memiliki banyak jenis musik favorit seperti hip-hop, rap, pop, country, folk, klasik, opera. Jadi, ini bukan tentang genre bagi saya. Sebagai seorang musisi dan ahli saraf, saya menemukan cara yang paling efektif untuk memaksimalkan konsentrasi adalah mendengarkan musik yang familiar dan lagu-lagu yang paling Anda sukai,” jelas Pillay seperti dilansir dari CNBC pada Rabu (21/6).

Sementara itu, sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa musik yang sudah dikenal atau disukai, dapat mengaktifkan berbagai wilayah saraf otak yang bertanggung jawab atas gerakan, sehingga fokusnya menjadi penuh. 

“Karena dengan lagu yang saya sukai, saya bisa bernyanyi bersama dan merasakan ritme yang sudah dipelajari dalam tubuh. Karena sudah pernah mendengar lagu tersebut sebelumnya, saya merasa senang saat sudah hafal lirik dan nadanya, jadi sudah bisa diantisipasi,” ungkap Pillay.

Baca juga:  The Used Rilis Video Musik untuk Giving Up

Menurut Pillay, ketika otak butuh untuk meningkatkan konsentrasi maka musik yang sudah dikenal dapat membantu menghilangkan stres dan terhubung dengan emosi secara penuh. Dia pun memilih berbagai jenis lagu dan genre musik.

“Sebagai contoh jika saya marah terhadap sesuatu dan perlu melupakannya, saya mungkin mendengarkan “Lose Yourself” dari Eminem. Jika saya telah menekan kesedihan karena kehilangan dan tidak memiliki energi yang tersisa untuk fokus, saya akan mendengarkan “Adagio in G Minor” dari Albinoni,” katanya. 

Ketika dalam kondisi marah atau gelisah, Pillay segera mendengarkan lagu”Smells Like Teen Spirit” dari Nirvana. Sedangkan ketika stres melanda, dia memilih lagu yang menenangkan seperti “Flowers” dari Miley Cyrus atau “Big Green Tractor” dari Jason Aldean.

Beberapa penelitian menunjukkan pola dari kenikmatan mendengarkan musik mirip seperti kurva berbentuk U. Pertama-tama meningkat, tetapi setelah beberapa saat, setelah otak Anda terbiasa, hasilnya akan berkurang.

Kelompok peneliti lain menemukan jenis musik yang paling berpengaruh positif terhadap pembelajaran adalah jenis “soft-fast” dengan  lagu-lagu seperti “I’m Yours” dari Jason Mraz atau “Love on Top” dari Beyonce.

Sementara itu, jenis musik yang keras-cepat, lembut-lambat, serta keras-lambat, cenderung menghambat pembelajaran. Sebaiknya pilih jenis musik instrumental karena tidak terlalu mengganggu fokus, dibandingkan dengan jenis musik yang memiliki lirik. 

Pillay menjelaskan bahwa ada banyak cara musik dapat memengaruhi kemampuan otak agar meningkatkan konsentrasi. Salah satu mekanismenya dengan mengurangi stres dan kortisol, yang memungkinkan pusat perhatian otak beroperasi tanpa gangguan.

Di dalam otak, pusat perhatian terhubung langsung ke daerah yang memproses emosi, sehingga musik apa pun yang membuat Anda lebih bergejolak secara emosional, dapat mengganggu konsentrasi.

Di sisi lain, ketika Anda menekan perasaan maka emosi negatif akan tetap ada di otak. Meskipun berusaha sekuat tenaga, hasilnya Anda akan kehilangan kemampuan untuk fokus. Jadi, jika musik membantu untuk terhubung dengan emosi, musik juga dapat membantu seseorang berpikir lebih jernih.(M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya