Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
APLIKASI streaming musik dan siniar Spotify tengah mencari cara untuk membuat fitur Premiumnya lebih menguntungkan dan memberikan pengalaman berbeda bagi para pengguna.
Dilansir dari Forbes, Spotify akan memberikan tema dan warna logo aplikasi yang berbeda kepada pengguna premium atau yang berlangganan.
Fitur untuk premium telah beredar dengan Spotify meluncurkan sebuah survei. Beberapa contoh tema dan warna logo aplikasi yang ditampilkan dalam survei tersebut antara lain emas-hitam, emas-hijau, kombinasi hijau-hitam, dan emas-ungu. Survei tersebut menanyakan bagaimana pengguna menilai tampilan Spotify Premium yang baru secara keseluruhan.
Mengenai kustomisasi, survei tersebut tidak mengungkapkan informasi apa pun terkait harga, tetapi Spotify kemungkinan besar akan menyertakan penawaran tersebut dalam langganan Premium saat ini.
Kustomisasi tema dan logo aplikasi merupakan langkah Spotify untuk membuat langganan premium terlihat lebih berbeda. Dengan begitu diharapkan dapat menderek angka pengguna premium.
Menurut laporan pendapatan kuartal pertama Spotify, platform streaming musik ini telah memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan, yang merupakan peningkatan sebesar 22% dari tahun ke tahun. Jumlah tersebut terdiri dari 210 juta pelanggan premium, yang hanya mencakup 42% dari total pengguna.
Sebagai perbandingan, basis pengguna pelanggan premium pada Q1 2019 adalah 46%. Penurunan persentase pelanggan premium yang terus menerus tampak signifikan.
Dalam laporan tersebut, Spotify mengakui bahwa pertumbuhan pendapatannya berada di bawah ekspektasi karena variabilitas terkait makro dalam bisnis periklanan. Spotify memproyeksikan kerugian operasional 129 juta euro atau sekitar Rp2,1 triliun untuk Q2 2023 setelah mencatatkan kerugian156 juta euro atau Rp2, 5 triliun untuk Q1 2023.
Lagu Apa yang Kau Sebut Rumah? dari Caecilia menceritakan perspektif seorang anak yang terjebak dalam kehancuran keluarganya.
Bersamaan dengan perilisan single Remember!, Se So Neon juga mengumumkan album terbaru mereka bertajuk Now, akan segera dirilis pada 15 Agustus 2025.
Dengan perilisan album Fortune, Karnamereka berharap bisa berbagi cerita tentang perjuangan, harapan, dan nilai persahabatan kepada para pendengarnya.
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Menggandeng sejumlah penyanyi seperti Hanin Dhiya, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine, mini album Stevan Pasaribu ini menyuguhkan total enam lagu.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Mengusung tema Fawntastic World, Fawna memperkenalkan berbagai fitur terbaru untuk mempermudah perawatan hewan serta memperkuat komunitas pecinta satwa di Tanah Air.
First Mate akan merancang, memproduksi, dan membagikan konten tentang bahasa dan budaya Korea melalui berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
Aplikasi ini menjadi jembatan antara teknologi finansial dan kebutuhan nyata para trader di Indonesia karena mudah diakses, transparan, dan terpercaya.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved