Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MAHASISWA program studi tata kelola seni fakultas seni rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta merekam perjalanan delapan seniman melalui pameran Megar Lan Nawasena. Pameran berlangsung pada 4-10 Mei di Studio Kalahan, Sleman, Yogyakarta.
Kedelapan perupa tersebut yakni Dyan Anggraini Rais, Frans Gupita, Ismanto Wahyudi, Justina Tri Sudjatmi, Laila Tifah, Mayek Prayitno, Ruswanto dan Teguh Paino. Mereka menghadirkan total 27 karya dengan ciri khas masing-masing. Seperti, Dyan Anggraini Rais yang kerap membawa tema keperempuanan dan tradisi Jawa dalam karya-karyanya.
Megar Lan Nawasena diambil dari bahasa sansekerta, Megar mengartikan mekar dan Nawasena mengartikan masa depan yang cerah. Melalui pameran ini, ingin menceritakan perjalanan para seniman yang dibalut dengan gambaran sebuah bunga mawar. Mengedepankan esensi dari proses tumbuh mekarnya mawar (Megar) hingga menjadi suatu bunga yang indah seutuhnya (Nawasena).
“Sebagai seniman pasti selalu memperjuangkan kebebasan dalam berekspresi, karena bebas berkarya sama dengan merdeka. Dalam memperjuangkan kemerdekaan tersebut pasti melewati proses yang panjang dan juga sakit,” ungkap seniman Justina Tri Sudjatmi dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin (8/5).
Baca juga: Peringati Hardiknas, UPI Gelar Pameran Lukisan Karya Mahasiswa
Melalui karya-karya yang dihadirkan, pameran ini ingin menunjukkan pentingnya proses dalam perjalanan hidup lewat refleksi delapan perupa. Harapannya bisa menjadi penyemangat bagi penikmat seni. Menjadikan pameran ini wadah untuk berbagi cerita mengenai hiruk-pikuk kehidupan yang telah dilewati.
“Konsep pameran ini mengedepankan esensi semua yang terjadi dan belum terjadi itu memerlukan proses. Hasil yang akan didapatkan bukan lah fokus utama ketika kita meraihnya," kata kurator Farrel Yudha.(M-4)
Hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan kegiatan adalan kualitas layanan serta ketersediaan anggaran
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
Jalan Kaliurang, dengan nuansa sejuk dan pemandangan Gunung Merapi, juga menjadi salah satu latar penting dalam film Waktu Maghrib 2.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan JS, 46, agen gas bersubsidi sebagai tersangka kasus kepemilikan satwa dilindungi.
“Kami ingin kerja sama dengan hotel-hotel, apabila suatu saat ada makanan yang masih bagus tapi tidak terkonsumsi dengan baik, kami siap jemput bola,"
"Semuanya (yang sempat mengungsi) sudah kembali (ke rumah) sekarang lagi pembersihan bekas lumpur-lumpur itu,"
Pemerintah diminta memberikan perhatian setara kepada lembaga pendidikan atau institut pendidikan seni dan budaya di Indonesia.
Kemendikbud-ristek selalu berupaya dalam merangkul setiap pemangku kepentingan perfilman, termasuk komunitas serta kampus-kampus yang memiliki program studi film.
Pameran ini berawal dari keinginan Prasidha ‘93 menggelar reuni sekaligus perayaan HUT ke-30.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved