Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Penyanyi Folks asal Kanada Gordon Lightfoot yang terkenal pada era 70-an, meninggal pada Senin (1/5) waktu setempat, pada usia 84 tahun. "Gordon Lightfoot meninggal dunia malam ini di rumah sakit Toronto pada pukul 19:30 (2330 GMT)," tulis sebuah posting di halaman Facebook resminya, ketika berita kematian mulai berdatangan dari pers Kanada.
Penyebab langsung kematiannya tidak dipublikasikan. "Info lebih lanjut akan diumumkan," tulis postingan itu.
Lightfoot, lahir di Ontario, melakukan debutnya pada tahun 1943, pada usia lima tahun saat ia menyanyikan "I'm A Little Teapot" di sekolah Minggu gereja lokal, menurut situs webnya.
Dia kemudian menjadi penyanyi folk yang terkenal di Amerika serta Kanada bersama musikus seangkatan seperti Joni Mitchell dan Neil Young.
Meskipun ia dikenal sebagai bintang folk di akhir abad ke-20, popularitas Lightfoot abadi dan ia terus menulis lagu bahkan masih menggelar tur hingga bulan lalu. Pada April lalu, ia membatalkan jadwal turnya dengan alasan masalah kesehatan.
Lagu-lagu Lightfoot membahas segala hal mulai dari pernikahan yang gagal hingga keindahan pedesaan Kanada dan dibawakan oleh penyanyi ternama, termasuk Elvis Presley, Harry Belafonte, Bob Dylan, dan The Grateful Dead. Sejumlah hits nya antara lain The Wreck of the Edmund Fitzgerald, Early Morning Rain, dan If You Could Read My Mind.
Dylan bahkan memuji dia sebagai salah satu inspiratornya. Begitu juga dengan Geddy Lee, pentolan grup musik cadas Kanada, Rush. "Dia adalah pujangga kami. Dia adalah penyanyi-penulis lagu ikonik kami," ujar Lee, dalam film dokumenter yang dibuat pada 2019 tentang Lightfoot.
“Lightfoot dipuji sebagai penyanyi folk Kanada yang penuh perasaan dan lirik yang menggugah," tulis penyiar CBC dalam berita kematiannya.
Lightfoot meninggalkan istri ketiganya, Kim Hasse, menurut publikasi musik Billboard. (AFP/M-3)
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
DIAGEO World Class Indonesia 2025 kembali melahirkan talenta bartender berbakat Tanah air. Charles Richard asal Bali berhasil terpilih sebagai juara.
PM Mark Carney mengatakan Kanada akan meningkatkan belanja pertahanannya untuk mencapai target NATO sebesar 2% dari PDB.
ANGGOTA Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem Amelia Anggraini mengapresiasi dan menyambut baik undangan pada Presiden Prabowo Subianto hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada
KUALITAS udara buruk serta berkurangnya jarak pandang terjadi di sejumlah kota besar seperti Toronto, Ottawa, dan Montreal pada Jumat (6/6).
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyampaikan dukungan penuh dari pusat terhadap provinsi-provinsi yang terdampak kebakaran hutan.
KEBAKARAN hutan berskala besar yang melanda wilayah barat dan tengah Kanada tak terkendali dan diprediksi bakal terus memburuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved