Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PADA perayaan Hari Puisi Nasional 2023 yang jatuh pada hari ini, rumah produksi Miles Film bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (PMM), Direktorat Jenderal Kebudayaan meluncurkan Serial Antologi Seni Video bertajuk “Aku Chairil!” yang terdiri dari 7 episode.
Riri Riza selaku produser menjelaskan antologi seni video adalah sebuah medium baru yang lebih eksperimental dan ekspresif dengan menggabungkan berbagai macam unsur seperti gambar, audio visual, seni dan suara dalam satu wadah.
“Biasanya yang terlibat dalam proses pembuatan seni video adalah orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda seperti film maker, seniman atau perupa, seni pertunjukan, animator, aktor, bahkan musisi,” kata Riri Riza saat konferensi pers peluncuran “Aku Chairil!” di Gedung Ir. Soekarno, Artina Art Space Sarinah, Jakarta Pusat pada Jum’at (28/4/2023).
Riri mengungkapkan pembuatan antologi seni video ini dibuat sebagai sebuah tanda penghormatan kepada Chairil Anwar. Selain menggemari puisi-puisi Chairil, Riri bertujuan ingin mengenalkan sosok penyair asal Sumatera Barat itu ke kalangan milenial.
“Bagi kami puisi Chairil Anwar adalah inspirasi yang tidak habis-habisnya. Ketika kita membaca beberapa puisi Chairil seperti sebuah kesempatan untuk menuangkan semangat itu ke dalam karya dalam medium yang lebih menarik,” jelas Riri.
Sementara itu, Mira Lesmana sebagai Produser mengungkapkan mengkurasi sejumlah puisi Chairil Anwar yang kemudian dipilih dan direspons bersama tujuh perupa seni kontemporer, tujuh aktor sebagai para pembaca puisi, dan seorang musisi muda.
“Puisi Chairil Anwar ada banyak sekali jadi kita mengkurasi, akhirnya kita memilih sekitar 20an puisi dan kami berikan kepada seniman untuk memilih puisi mana yang cocok dan kena di hati mereka,” ungkap Mira.
Akan tetapi, untuk proyek kali ini, ada tujuh karya puisi Chairil Anwar yang diramu dalam bentuk audio visual oleh perupa, animator, hingga musisi, dan sudah bisa ditonton melalui saluran Indonesiana.TV mulai hari ini secara gratis. Tujuh puluh empat tahun lalu pada hari ini merupakan hari kepergian penyair terkemuka Indonesia itu.
Ketujuh perupa seni kontemporer yang terlibat dalam seni video “Aku Chairil!” terdiri dari Ruth Marbun, Rachmat Hidayat Mustamin, Nani Puspasari, Angki Purbandono, Ria Papermoon, Iwan Effendi, dan Tromarama. Sedangkan untuk pembaca puisi, Miles Film mengajak tujuh aktor ternama seperti Lukman Sardi, Ine Febrianti, Jerome Kurnia, Reza Rahadian, Christine Hakim, Nicholas Saputra, dan Happy Salma.
Lebih lanjut, Mira mengungkapkan ide antologi puisi ini bermula dari tahun 2021, saat Miles Film berencana ingin membuat film biopik Chairil Anwar. Namun, kondisi pandemi membuat mereka harus mengubah strategi hingga menjadi sebuah karya antologi serial seni video.
“Rencananya kami ingin membuat film layar lebar tentang Chairil Anwar, tetapi karena pandemi dan kemungkinannya kita masih belum tahu, akhirnya kita ubah karena kita harus tetap mencoba untuk mengangkat Chairil dalam bentuk apapun yang menarik,” jelasnya.
Bagi Mira, peluncuran Serial Antologi Seni Video ini penting untuk generasi muda mengingat dan mengenali kembali sosok Chairil Anwar dan meresapi relevansinya pada masa sekarang. “Chairil Anwar adalah seorang penyair Indonesia modern dari Angkatan '45 yang karya-karyanya dikenal sebagai karya yang penuh dengan keberanian, pemberontakan, dan dia membawa perubahan dalam Bahasa Indonesia,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PMM, Ahmad Mahendra sangat mendukung inisiasi ide baik dari berbagai pelaku film termasuk Miles Films yang meluncurkan program produksi Serial Antologi Seni Video “Aku Chairil!” ini.
“Di Indonesia, karya terkait seni puisi dan sastra memang masih jarang sekali diselenggarakan atau angkat bahkan dibicarakan. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada miles yang berkenan untuk membuat Project mengenai puisi Chairil Anwar ini,” imbuhnya.
“Melalui program ini, kami berharap dapat memperkenalkan kembali karya-karya besar dari Chairil Anwar kepada masyarakat luas, sehingga semakin menghargai kebudayaan dan kesenian Indonesia,” lanjut Mahendra.
Kompilasi karya ini adalah sebuah interpretasi terhadap puisi-puisi Chairil Anwar dari tujuh seniman yang mengkolaborasikannya dengan pembacaan puisi oleh aktor-aktor kenamaan Indonesia. Semua video dibalut dengan musik hasil karya musisi muda ternama Baskara Putra yang juga dikenal dengan nama Hindia untuk karya-karya musiknya.
“Presentasi ini ditujukan untuk menjadi sebuah cara berkomunikasi dengan harapan penontonnya akan belajar berkoneksi dengan karya-karya ini, mewujudkan alur, titik temu, dan relevansi mereka sendiri di Hari Puisi Nasional dengan Chairil," ucap Riri. (M-1)
Sapardi Djoko Damono, merupakan sastrawan besar Indonesia yang puisi-puisinya telah melintasi generasi dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Kompetisi membaca puisi berbahasa Mandarin merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
LEBIH dari 1.800 pejalar dari seluruh Indonesia mengikuti lomba membaca puisi berbahasa mandarin tingkat nasional.
Rasakan emosi puisi! Pelajari citraan, kunci penyampaian perasaan mendalam melalui kekuatan kata yang memukau.
Acha Septriasa mengatakan puisi WS Rendra yang berjudul Hidup Itu Seperti Uap membantunya mendapatkan inspirasi dalam menjalani salah satu adegan di film Qodrat 2
Jelajahi puisi abadi Sapardi Djoko Damono! Temukan karya terkenal dan warisan sang penyair legendaris Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved