Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
“Kita tetap berteman baik ya?” Pertanyaan seperti itu tidak jarang keluar dari pasangan yang akan mengakhiri hubungan atau ketika akan putus dengan kekasihnya. Pada beberapa kasus, berakhirnya hubungan percintaan memang bisa dilakukan dengan baik-baik. Tidak sedikit juga yang berupaya menjaga pertemanan dengan mantannya.
Namun, sebenarnya bagaimana dampak berteman dengan mantan pacar setelah putus bagi psikologi seseorang? Hal itu tentu akan sangat berbeda pada setiap orang. Namun, secara umum manusia akan membutuhkan waktu untuk memulihkan diri demi kesehatan mentalnya setelah pisah dengan orang yang dicintai.
Psikolog dari Husson University, AS, Profesor Christine Selby, mengatakan menjaga hubungan baik setelah tidak lagi menjalin hubungan asmara bukan hal yang mudah, meski bukan tidak mungkin dilakukan. Hal itu harus diupayakan oleh kedua belah pihak.
Baca juga: Meski Tak Mudah, Ini yang Bisa Dilakukan untuk Jaga Hubungan Baik Setelah Cerai
Hanya pasangan yang sama-sama telah memiliki kedewasaan mental dan pikiran yang umumnya bisa melakukannya. Selain tentu saja bagaimana cara mereka mengakhiri hubungan dan apa penyebab perpisahannya.
“Salah satu hal yang bisa membuat mantan pasangan bisa berteman baik adalah bahwa keduanya sudah sama-sama mengikhlaskan berakhirnya hubungan dan tidak lagi memiliki hasrat untuk kembali bersama,” ujar Selby, dilansir dari Psychology Today, Kamis, (13/4).
Baca juga: Mengenal Istilah Viral Playing Victim, Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Seseorang yang belum sepenuhnya move on dari pasangannya biasanya akan sulit menjalin pertemanan dengan sang mantan. Itu karena pertemanan mereka nantinya akan tetap bernuansa hubungan asmara yang tidak sehat. Apalagi jika salah satu atau keduanya masih kerap cemburu pada satu sama lain meski telah berpisah.
“Ketika ingin bisa berteman dengan mantan, Anda harus siap untuk ikhlas dan tidak cemburu kalau suatu saat melihatnya mulai mendekati atau menjalin hubungan dengan orang lain. Anda harus bisa mendukungnya,” kata Selby.
Selby mengatakan, pada banyak kasus umumnya seseorang akan sulit untuk bisa memiliki pertemanan ideal dengan mantan pasangan di awal-awal perpisahan. Itu karena suasana hubungan yang dijalani masih akan kuat terasa.
“Agar bisa memiliki kesiapan mental dan tidak memicu ketidaknyamanan apalagi stres karena memaksakan diri berteman dengan mantan pasangan, sebaiknya ambil jeda waktu dulu untuk memulihkan diri dengan menjauhkan diri dari mantan,” ujarnya.
Selby menyarankan untuk mengambil jarak dari mantan pasangan setidaknya enam bulan hingga satu tahun. Setelah periode tersebut umumnya seseorang sudah bisa lebih santai dan melupakan perasaan-perasaan tertentu pada mantan pasangannya. Dengan begitu pertemanan akan bisa berjalan dengan lebih natural.
“Ketika sudah lebih dari satu tahun Anda belum juga bisa ikhlas dan masih cemburu ketika memikirkan atau melihat mantan Anda menjalin hubungan dengan orang lain, bersiaplah bahwa mungkin Anda selamanya akan terus memiliki perasaan pada mantan Anda dan akan sulit bisa menjalin pertemanan yang sehat,” tutup Selby.
(Z-9)
Lagu Toxic Till The End ini sebelumnya dikenal dengan judul The Ex, namun Rose Blackpink memutuskan untuk menggantinya.
Lagu yang rilis pada tahun 2021 ini sempat beberapa kali viral di TikTok. Memiliki irama yang sendu lagu ini melukiskan makna dari perasaan kecewa yang sangat dalam terhadap percintaan
Film ini menceritakan perjalanan cinta Agus dengan sang istri Kalis Mardiasih, dua manusia sederhana yang berjuang untuk sampai ke jenjang pernikahan.
Ada hal dasar yang wajib kamu ketahui jika ingin melihat apakah cinta yang kamu terima dari pasanganmu adalah cinta sejati atau malah cinta palsu.
Drama Korea Call It Love yang dibintangi oleh Kim Youngkwang, Lee Sungkyoung, dan Sung Jun bercerita mengenai kisah balas dendam dalam percintaan.
Ada yang menyebut soal rumor perselingkuhan Young Lex beberapa waktu belakangan yang dikaitkan dengan perpisahan dengan Eriska terjadi.
Jika seseorang menikah tanpa memahami karakter, nilai, serta cara pasangan menghadapi stres dan konflik, risiko ketidakcocokan akan meningkat yang bisa berujung pada ghosting dan KDRT.
Perilaku ghosting bisa muncul karena kurangnya keterampilan komunikasi yang sehat serta ketidakmampuan individu menghadapi konflik.
Regene Genomics menghadirkan Tes DNA EMO-Q yang bisa mendeteksi hubungan dan emosional pasangan untuk mendapatkan hubungan yang lebih sehat.
Penelitian terbaru mengejutkan dengan menemukan baik pria maupun perempuan lebih tertarik pada pasangan yang lebih muda setelah pertemuan pertama.
Keputusan bercerai yang diambil dalam keadaan emosional atau secara sepihak bisa menimbulkan berbagai masalah, termasuk stres dan depresi pada mantan pasangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved