Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Restoran ramen di Jepang saat ini memiliki sebuah aturan tak tertulis yaitu “harus makan dengan cepat dan segera pergi”. Seorang pemilik restoran memandang kebiasaan ini dengan serius, sehingga ia mulai mencatat dan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk mulai makan.
Kota Kai selaku pemilik dan pengelola restoran ramen Debu-chan di Tokyo mengungkapkan bahwa selama mengamati para konsumen yang datang, biasanya mereka akan menghabiskan waktu lebih lama dalam menyantap semangkuk sup panasnya karena diselingi dengan aktivitas menonton video lewat ponsel mereka.
Atas dasar itu, Kota Kai membuat peraturan untuk melarang pelanggan menggunakan ponsel saat makan di waktu sibuk, sebuah langkah yang menjadi perbincangan hangat di media sosial di Jepang. Sebab, selain membuang waktu, kecanduan menonton video lewat smartphone pun membuat santapan menjadi dingin, padahal ramen lebih nikmat disantap saat masih dalam keadaan panas.
“Suatu kali, ketika kami sedang sibuk, kami melihat seorang pelanggan yang tidak mulai makan selama empat menit,” kata Kai yang telah mengoperasikan restorannya sejak 5 tahun lalu seperti dilansir dari CNN pada Rabu (5/4).
Walaupun di restoran lain penggunaan ponsel mungkin tidak terlalu berdampak terhadap menikmati sajian makanan yang dihidangkan. Namun berbeda dengan Kai yang menyajikan ramen jenis Hakata, sejenis ramen dari daerah prefektur Hakata di Jepang yang menurutnya adalah makanan yang lahir untuk orang yang tidak sabar.
Mi tipis yang disajikan Kai hanya selebar satu milimeter, sehingga dapat menjadi rusak dan lembek dengan cepat. Melalui logika tersebut, mendiamkan makanan selama empat menit saja bisa mengubah tekstur dan menghasilkan sajian yang kurang lezat.
Debu-chan termasuk kedai ramen Tokyo yang cukup besar dengan dilengkapi 33 kursi. Namun, Kai mengatakan bahwa perilaku orang yang sering bermain ponsel saat makan membuat antrean panjang di restoran pada jam-jam sibuk. (M-3)
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Kementerian Kebudayaan secara resmi menetapkan 17 Desember sebagai Hari Pantun. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 163 Tahun 2025 tentang Hari Pantun.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
Foodtruck ini menyajikan comfort food favorit Indonesia yakni bakso, sup bakso ikonik, dan roti bakar, serta camilan panggang.
Varian-varian lainnya, yaitu Ayam Woku, Oseng Mercon Cakalang, Rendang Sapi, Rendang Ayam, Cumi Jerit, Cumi Cabe Ijo, Ceker Mercon, dan Mie Mercon Cakalang.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Kompetisi ini menjadi platform strategis untuk menemukan dan membina chef muda potensial.
Brawijaya Lounge & Resto dirancang dengan nuansa lounge yang tetap mengedepankan kenyamanan dan eksklusivitas.
Liburan sekolah bukan hanya tentang rehat dari rutinitas belajar, tapi juga momen tepat untuk menjelajahi pengalaman baru bersama keluarga di Pasar Senggol Bekasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved