Kamis 23 Maret 2023, 11:35 WIB

Bahan Organik pada Asteroid Ryugu Bisa Menjelaskan Asal-usul Kehidupan di Bumi

Adiyanto | Weekend
Bahan Organik pada Asteroid Ryugu Bisa Menjelaskan Asal-usul Kehidupan di Bumi

AFP
Perbandingan Asteroid Ryugu dengan struktur tertinggi di dunia. Debu asteroid ini mengandung bahan organik, kata para ilmuwan Jepang

 

Partikel hitam dari asteroid yang berjarak sekitar 300 juta kilometer terlihat biasa-biasa saja, seperti potongan arang, tetapi mengandung komponen kehidupan itu sendiri. Belum lama ini, sebuah penelitian yang diterbitkan pada Selasa (21/3), para ilmuwan telah menemukan senyawa kimia urasil, salah satu bahan penyusun RNA, hanya dalam 10 miligram bahan dari asteroid Ryugu.

Bukti ini adalah beberapa hasil penelitian terbaru dari analisis 5,4 gram batuan dan debu yang dikumpulkan oleh wahana antariksa  Hayabusa-2 dari asteroid Ryugu. Hayabusa-2 diluncurkan pada 2014 dan kembali ke orbit Bumi pada akhir 2020 dengan kapsul berisi sampel dari asteroid.

Temuan ini mendukung teori lama bahwa kehidupan di Bumi mungkin telah muncul dari luar angkasa ketika asteroid menabrak planet kita yang membawa unsur-unsur mendasar, termasuk asam amino, yang mungkin telah terbentuk sejak di ruang angkasa.

Pada penelitian terbaru ini, tetesan air pertama yang ditemukan di asteroid dekat Bumi juga ditemukan di antara sampel. Penelitian baru itu yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, mencari landasan kehidupan lain: nukleobasa RNA.

JIka DNA heliks ganda yberfungsi sebagai cetak biru genetik, RNA untai tunggal adalah pembawa pesan yang sangat penting yang mengubah instruksi yang terkandung dalam DNA. Seperti DNA, itu terdiri dari basa: adenin, guanin, sitosin, dan urasil.

Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan beberapa atau semua unsur-unsur ini di berbagai asteroid yang mendarat di Bumi. Namun, mereka tidak bisa memastikan bahan kimia tersebut berasal dari luar angkasa atau terkontaminasi saat mereka mendarat.

"Karena setiap meteorit telah mendarat di permukaan bumi di mana mikroorganisme hadir di mana-mana, itu selalu membuat interpretasi tentang asal molekul penting secara biologis dalam meteorit menjadi lebih kompleks," kata Yasuhiro Oba, profesor di Universitas Hokkaido dan seorang penulis dari penelitian ini.

Seperti menyeduh Kopi

“Menguji sampel Ryugu adalah proses multifase yang dimulai dengan memasukkannya ke dalam air panas, seperti menyeduh kopi atau teh,“ kata Oba.

Asam kemudian diterapkan untuk mengekstraksi molekul yang dianalisis dengan alat yang sangat sensitif yang mampu mendeteksi jumlah kecil urasil yang ada.

“Penemuan ini menawarkan bukti kuat bahwa salah satu komponen RNA telah tersedia di Bumi. bahkan sebelum munculnya kehidupan", kata Oba kepada AFP.

"Kami berharap itu berperan dalam evolusi prebiotik dan kemungkinan munculnya kehidupan pertama," katanya. (M-3)

 

Baca Juga

MI/Fathurrozak

17 Kali Main di BNI Java Jazz Festival, Tony Monaco Merasa Terhormat

👤Fathurrozak 🕔Minggu 04 Juni 2023, 06:00 WIB
“Ini tahun ke-17 saya main di sini. Saya merasa terhormat dan terberkati. Terima kasih semuanya, sudah...
Mi/adiyanto

Bakul Budaya FIB UI Ajak Warga Mencintai Lingkungan Melalui Pendekatan Budaya

👤Adiyanto 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 18:15 WIB
Acara diakhiri di dekat Danau Kenanga UI untuk menabur ribuan benih ikan di salah satu dari tujuh danau yang ada di lingkungan kampus...
MI/Nike Amelia Sari

Sejumlah Jenama Lokal Angkat Budaya dan Keseharian Indonesia

👤Nike Amelia Sari 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 08:45 WIB
Inspirasi dari setiap motif dari produk fesyennya diambil dari elemen "keseharian" yang disulap menjadi gaya fesyen yang lebih...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya