Burung Langka di Madagaskar ini Kembali Terlihat di Alam Liar

Adiyanto
02/3/2023 09:40
Burung Langka di Madagaskar ini Kembali Terlihat di Alam Liar
Burung langka di Madagaskar yang kembali terlihat di alam liar(John C. Mittermeier / American Bird Conservancy / AFP)

Para konservatoris kembali menyaksikan penampakan dua ekor Songbird (tetraka hitam), salah satu jenis burung langka di Madagaskar di alam liar. Sebelumnya, burung tenggorokan kuning ini tidak pernah terlihat dalam 24 tahun terakhir.

Penampakan terakhir burung kehitaman ini didokumentasikan pada tahun 1999, berada di hutan hujan Madagaskar timur laut, salah satu habitat keanekaragaman hayati paling beragam di dunia dengan ratusan spesies vertebrata unik.

Penemuan kembali burung yang gambarnya dirilis secara resmi pada Rabu (1/3) lalu ini, membantu ilmuwan menjelaskan bagaimana ia dapat lolos dari perhatian begitu lama, meskipun memang jenis ini cukup langka.

Pada Desember lalu, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Peregrine Fund yang berbasis di AS berkendara selama 40 jam dan mendaki selama setengah hari ke tempat terakhir burung mirip pengicau itu terlihat.

Dalam misi itu, mereka melihat sebagian besar hutan  telah dihancurkan dan diubah menjadi pertanian untuk produksi vanila, meskipun kawasan tersebut secara resmi dilindungi.

Setelah delapan hari, anggota tim John Mittermeier, direktur program di American Bird Conservancy, akhirnya melihat seekor burung melompat melalui semak lebat di tanah dekat sungai berbatu dan mengambil foto.

"Jika tetraka kehitaman (songbird) selalu lebih memilih daerah yang dekat dengan sungai, ini mungkin bisa membantu menjelaskan mengapa spesies tersebut telah diabaikan begitu lama," katanya.

Data tidak Cukup

Tetraka kehitaman(songbird)  lainnya yang ditemukan oleh tim kedua juga menghabiskan sebagian besar waktunya di vegetasi lebat dekat sungai, mungkin mencari serangga dan mangsa lainnya di semak yang lembap.

"Sekarang kami telah menemukan tetraka kehitaman dan lebih memahami habitat tempat tinggalnya, kami dapat mencarinya di bagian lain Madagaskar," kata Lily-Arison Rene de Roland, direktur Program Madagaskar untuk The Peregrine Fund.

Burung itu masuk dalam daftar Top Ten Most Wanted Lost Birds (Sepuluh Burung Hilang yang Paling Dicari), sebuah kolaborasi antara Re:wild, American Bird Conservancy dan BirdLife International, semua mitra dalam ekspedisi ini.

Lebih dari separuh burung Madagaskar -- sekitar 115 spesies -- adalah endemik, artinya tidak ditemukan di tempat lain.

Lebih dari 40 spesies burung di pulau itu diklasifikasikan terancam punah dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Pelestarian Alam atau IUCN. (AFP/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya