Senin 20 Februari 2023, 10:27 WIB

Karnaval Rio Jadi Simbol Kebebasan Warga Brasil dari Covid dan Politik Identitas

Adiyanto | Weekend
Karnaval Rio Jadi Simbol Kebebasan Warga Brasil dari Covid dan Politik Identitas

MAURO PIMENTEL / AFP)
Kemeriahan Karnaval Rio

 

Setelah hiatus lantaran pandemi covid-19, karnaval tahunan yang rutin digelar di Rio de Janeiro, Brasil, kembali digelar pada Minggu waktu setempat atau Senin (20/2). Riibuan warga tumpah ruah di jalan menyaksikan para peserta berparade dan menari diiringi berbagai tetabuhan.

Ini untuk pertama kalinya acara tersebut digelar secara penuh setelah tahun lalu digelar dengan berbagai pembatasan.  Dua tahun sebelumnya, event ini bahkan tidak dihelat sama sekali lantaran pandemic yang mengganas di negara itu. Pesta rakyat tahun in I juga disambut sukacita setelah mereka terbelah saat Pemilu tahun lalu.

Karnaval terbesar di dunia yang secara resmi dimulai pada Jumat itu, mencapai puncaknya pada Minggu.

"Merayakan karnaval setelah pandemi adalah perasaan kebebasan dan kebahagiaan yang begitu besar sehingga saya bahkan tidak bisa menggambarkannya," kata Debora Soares, 25, yang mengenakan kostum ijau bertabur payet.

"Karnaval membawa harapan bahwa tahun-tahun mendatang akan lebih baik," imbuhnya.

"Kebahagiaannya berlipat ganda. Dengan karnaval ini kita bisa merayakan akhir pemerintahan (Jail Bolsonaro) dan meninggalkan kengerian pandemi," kata Amanda Olivia, 34, kepada AFP saat dia bersiap untuk berparade bersama rekannya dari sekolah samba terkenal Mangueira.

Sekolah samba, kebanggaan warga Rio yang miskin, menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merakit kostum yang berkilauan, dan merancang kendaraan hias, menjadi ciri khas karnaval ini.

Dalam parade tahun ini, sebanyak 12 sekolah samba terbaik di kota bersaing memperebutkan gelar juara dengan kendaraan hias yang memesona, musik yang menggelegar. Ribuan penyanyi, penabuh genderang, dan penari, dengan kostum bertatahkan permata dan tertutup bulu, menghias jalanan kota.

Pada masa pemerintahan Bolsonaro, karnaval ini sering bermuatan politik untuk mengkritik pemerintahan ayap kanan atas isu-isu seperti rasisme, intoleransi agama, perusakan lingkungan, dan penanganan bencana Covid-19 di Brasil. Namun, kali ini, di bawah kepemimpinan Lula da Silva sebagai presiden baru, karnaval itu bebas dari pesan-pesan yang berbau politik. (AFP/M-3)

 

 

 

Baca Juga

 Justin Sullivan/Getty Images/AFP

Perusahaan Gim EA Pangkas Ratusan Karyawan

👤Rahmatul Fajri 🕔Sabtu 01 April 2023, 15:55 WIB
Langkah yang dilakukan penerbit video gim FIFA itu bertujuan untuk mengurangi ruangan kantor dan mengurangi beban gaji...
STEPHANE DE SAKUTIN / AFP

Pianis asal Prancis ini telah Berkarier Lebih dari Seabad

👤Adiyanto 🕔Sabtu 01 April 2023, 15:46 WIB
Maze yang lahir sebelum pecahnya Perang Dunia I dan ketika salah satu komposer favoritnya, Claude Debussy, masih hidup, berlatih empat jam...
Instagram @nadyahutagalung

Nadya Hutagalung Jalani Terapi Musik

👤Rahmatul Fajri 🕔Sabtu 01 April 2023, 10:05 WIB
"Saya melakukan studi dan riset tentang musik, frekuensi, resonansi, gelombang otak. Sangat menyenangkan mengetahui apa yang terjadi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya