Sabtu 28 Januari 2023, 08:10 WIB

Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan untuk Perkaya Sejarah Sinema Indonesia

Fathurrozak | Weekend
Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan untuk Perkaya Sejarah Sinema Indonesia

MI/Fathurrozak
Yuki Aditya (kiri) dan I Gde Mika (kanan) sutradara Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan.

 

Tahun ini, International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2023 cukup banyak melibatkan film Indonesia di beberapa program mereka. Mulai dari Sri Asih (Upi), Like & Share (Gina S. Noer), Puisi Cinta yang Membunuh (Garin Nugroho), Evakuasi Mama Emola (Anggun Priambodo), Mayday! May day! Mayday! (Yonri Revolt), sampai Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan (I Gde Mika dan Yuki Aditya).

Judul film terakhir juga menjadi nomine dokumenter panjang terbaik pada FFI 2022. Sebelumnya, film yang secara garis besar mengetengahkan wajah perfilman Indonesia di era Orde Baru tersebut tayang perdana (world premiere) di EXIS Film Festival Korea.

Sebelum keberangkatan I Gde Mika dan Yuki ke Rotterdam, keduanya sempat berbincang dengan Media Indonesia mengenai perjalanan film tersebut. Proyek film dimulai ketika Yuki menyelenggarakan program Yukitanonton lewat komunitas Milisi Filem dan Forum Lenteng.

“Saat itu gue kurasi filmnya ngomongin sejarah sinema dunia per dekade. Para partisipan program itu diwajibkan menonton tiga-empat film per minggunya. Untuk melihat bagaimana estetikanya, isu apa di belakangnya, di dunia saat itu tuh, lagi ada apa. Nah pas sampai ‘70-an, ngomongin kurikulum sejarah sinema dunia, enggak nemu Indonesia,” terang Yuki saat berjumpa di Forum Lenteng, Jakarta Selatan, Sabtu, (24/1).

Menurut Yuki, penyebab sinema Indonesia tidak dibicarakan pada masa itu ada berbagai faktor meski sebenarnya pada rezim Sukarno, beberapa film Indonesia juga eksis di festival film internasional. Salah satu yang bisa menjadi faktor absennya sinema Indonesia di peta diskursus global adalah karena tidak adanya yang menuliskannya.

“Periode ‘60-‘70an itu wacana pemikiran sedang sangat berkembang. Saling mengkritik. Di gerakan sinema dunia itu banyak banget muncul gelombang-gelombang baru dari Prancis, Ceko, atau sinema Afrika, dan India. Kok mereka terbaca ya? Berarti ada yang menuliskan. Sedangkan sinema Indonesia jarang disebutkan,” lanjut Yuki.

Dari situlah proyek bermula dan menjadi lebih intensif. Yuki dan Mika lalu menonton film-film yang diproduksi pada periode pemerintahan Soeharto. Keduanya ingin melihat corak dan jejak film yang diproduksi pada masa tersebut.

“Kami pengin melihat apa yang membentuk sinema Indonesia. Apa sih, konsepsi ketika kita bilang sinema Indonesia, apakah produk yang dibuat di sini? Atau apa? Kami pengen melihat dari zaman orba. Di era itu,” kata Mika.

Yuki menambahkan, mereka tidak mengintensikan film mereka sebagai film sejarah/historiografi. Keduanya juga ingin memproduksi film lanjutan.

Di IFFR 2023, Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan diputar dalam program Cinema Regained yang berfokus pada film-film klasik yang direstorasi, dokumenter kultur sinema, dan eksplorasi warisan sinema. IFFR berlangsung pada 25 Januari-5 Februari.

“Kami pengin menjadikan film ini seri panjang. Tidak berhenti di sini. Bayangan panjangnya, ya filmnya bisa memperkaya sejarah sinema Indonesia. Ini lebih kayak pemantik. Dan harus ada lebih banyak yang memproduksi pengetahuan tentang sinema Indonesia,” tutup Yuki. (M-2)

Baca Juga

MI/Devi

Diklaim Berbujet Termahal, Buya Hamka Rilis Tiga Trailer

👤Devi Harahap 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 05:53 WIB
Film biopik ini akan tayang di jaringan bioskop mulai 20 April...
IG @kadekarini

Kadek Arini Bagikan Tip Mudik Nyaman dengan Anak

👤Devi Harahap 🕔Jumat 24 Maret 2023, 15:05 WIB
4 tip mudik yakni sesuaikan waktu dengan jam tidur anak, siapkan mainan dan makanan, pilih tempat duduk sesuai dan lokasi hotel yang...
AFP/Jung Yeon-je

Tiga Lagu Baru Jimin BTS Ini Tidak Layak Disiarkan Menurut KBS

👤Joan Imanuella 🕔Jumat 24 Maret 2023, 13:00 WIB
KBS menilai tiga lagu baru  Jimin BTS yang berjudul Face-off, Like Crazy, dan Alone tidak layak untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya