Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Sebuah pernelitian yang diterbitkan, Senin (23/1) mengungkapkan Laba-laba laut dapat menumbuhkan kembali bagian seluruh tubuhnya setelah diamputasi. Studi ini dapat membuka jalan bagi penelitian ilmiah lebih lanjut tentang proses regenerasi.
"Sebelumnya tidak ada yang mengharapkan ini," kata Gerhard Scholtz dari Universitas Humboldt di Berlin, penulis senior studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences. "Kami yang pertama menunjukkan bahwa ini mungkin."
Sejauh ini banyak jenis arthropoda seperti kelabang, laba-laba, dan serangga lainnya dapat menumbuhkan kembali anggota badannya setelah terputus. "Kepiting bahkan dapat secara otomatis melepaskan anggota tubuhnya jika diserang," kata Scholtz.
Apa yang ditemukan para peneliti dengan eksperimen mereka pada laba-laba laut kecil berkaki delapan adalah bahwa mereka mampu meregenerasi bagian tubuhnya.
Untuk penelitian ini, mereka mengamputasi kaki belakang dan bagian belakang yang berbeda dari 23 laba-laba laut yang belum dewasa dan dewasa, serta memantau hasilnya.
Tidak ada regenerasi bagian tubuh laba-laba laut dewasa tetapi beberapa dari mereka masih hidup dua tahun kemudian. Sementara pada spesimen laba-laba remaja, di sisi lain, mengalami regenerasi lengkap atau hampir lengkap dari bagian tubuh yang hilang, termasuk usus belakang, anus, otot, dan bagian organ reproduksi.
Sembilan puluh persen laba-laba laut bertahan dalam jangka panjang dan 16 laba-laba muda berganti kulit setidaknya sekali. Sementara tidak ada spesimen dewasa yang berganti kulit atau beregenerasi.
Kemampuan regenerasi bervariasi pada seluruh hewan. Cacing pipih, misalnya, dapat menumbuhkan kembali tubuhnya hanya dari beberapa sel. Vertebrata, termasuk manusia, hampir tidak memiliki kemampuan beregenerasi, dengan beberapa pengecualian seperti kadal yang dapat menumbuhkan kembali ekornya.
Scholtz mengatakan temuan itu bisa membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut. "Ada banyak spesies berbeda yang bisa diuji dengan cara ini," katanya.
"Pada akhirnya, mungkin mekanisme yang kami deteksi pada arthropoda dapat membantu perawatan medis, seperti kehilangan anggota tubuh atau kehilangan jari dan sebagainya pada manusia," kata Scholtz. "Temuan semacam ini selalu memberi harapan," imbuhnya.(AFP/M-3)
Penelitian di India ungkap, mangga bisa aman untuk penderita diabetes tipe 2 jika dikonsumsi terkontrol. Simak manfaat, riset, dan tips aman makannya.
Peneliti menemukan 6% burung liar di Australia memiliki kromosom satu jenis kelamin, tapi organ reproduksi milik jenis kelamin lain.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Fosil itu menunjukkan bahwa ciri-ciri tertentu di otak hewan yang sekarang punah yang disebut Mollisonia symmetrica tersusun secara terbalik dibandingkan dengan otak sebagian besar
Penemuan fosil Mollisonia symmetrica ungkap leluhur laba-laba berevolusi di laut dengan otak “terbalik”, sebelum beradaptasi jadi predator darat.
Perempuan ini menggunakan racun laba-laba black widow untuk mendapatkan efek mabuk. Malah mendapatkan perawatan medis untuk selamatkan nyawanya.
Lebih dari 43.000 spesies laba-laba yang ditemukan di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil yang dianggap berbahaya
Jika anak Anda tersengat atau digigit serangga, orangtua atau orang yang berada di sekitar anak perlu memberikan pertolongan pertama
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved