Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Waduh, Perempuan Ini Suntik Racun Laba-Laba Black Widow Ke Tubuhnya

Thalatie K Yani
31/1/2025 12:39
Waduh, Perempuan Ini Suntik Racun Laba-Laba Black Widow Ke Tubuhnya
Perempuan ini menggunakan racun laba-laba black widow untuk mendapatkan efek mabuk.  Malah mendapatkan perawatan medis untuk selamatkan nyawanya.(atcopestcontrol)

SEORANg perempuan mengunjungi ruang gawat darurat (IGD) setelah mengalami kram parah, nyeri otot, dan kecemasan. Gejalanya termasuk sakit kepala, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah yang tinggi, serta demam ringan. Alih-alih sakit karena penyakit, pasien ini menggunakan laba-laba black widow untuk mabuk. 

Pasien yang memiliki riwayat penggunaan heroin mengungkapkan dia menggiling laba-laba black widow (genus Latrodectus), mencampurnya dengan 10 mililiter air suling, dan menyuntikkannya secara intravena. Dalam waktu satu jam, gejalanya mulai muncul. Beberapa jam kemudian, kesulitan bernapasnya memburuk dan dia dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) untuk perawatan lebih lanjut.

Dokter mendiagnosis pasien dengan gejala yang dipicu racun laba-laba black widow. Racun black widow diketahui mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan nyeri otot, kejang, detak jantung cepat, dan tekanan darah tinggi. 

Dalam kasus yang parah, bisa ini dapat menyebabkan peradangan yang membatasi pernapasan. Pasien yang memiliki asma juga diduga mengalami reaksi alergi terhadap protein dalam racun tersebut, yang memperburuk masalah pernapasannya. 

Keputusan perempuan tersebut untuk menggiling seluruh laba-laba mungkin mengarah pada dosis bisa yang jauh lebih tinggi daripada biasanya, karena kelenjar racun black widow hanya mengandung sekitar 0,2 miligram bisa.

Guna mengobatinya, perempuan tersebut sempat diberi solusi IV kalsium glukonat, yang digunakan untuk meredakan kram otot, namun gejalanya tidak membaik. Penghilang rasa sakit diberikan dengan morfin, dan sesak napasnya diobati dengan albuterol, obat yang umum digunakan untuk asma. 

Ketika albuterol tidak efektif, dia diberi metilprednisolon, obat steroid. Meskipun perawatan ini, kesulitan bernapasnya berlanjut, dan pada hari berikutnya, nebulizer diperlukan. Obat tambahan, termasuk morfin dan lorazepam, diberikan untuk meredakan kejang dan kram otot.

Karena risiko anafilaksis, dokter memutuskan untuk tidak menggunakan antivenom, karena dapat memperburuk gangguan pernapasannya. Setelah dua hari perawatan, pernapasannya kembali normal, nyeri ototnya menghilang, dan dia dipindahkan ke ruang rawat umum untuk pemulihan.

Gigitan laba-laba black widow biasanya bersifat tidak sengaja, dengan sekitar 2.600 gigitan dilaporkan setiap tahun di AS, yang biasanya terjadi ketika orang tanpa sengaja mengganggu laba-laba tersebut. Menggunakan bisa laba-laba atau menyebabkan gigitan untuk tujuan rekreasi sangat jarang, meskipun bukan hal yang tidak mungkin. 

Pada 2023, seorang anak laki-laki di Bolivia membiarkan dirinya digigit laba-laba black widow, dengan keyakinan bisa tersebut akan memberinya kekuatan super seperti Spider-Man. (Live Science/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya