Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Wendy Williams Ungkap Kurangnya Perawatan Medis dalam Dokumenter TubiTV

Thalatie K Yani
13/2/2025 08:30
Wendy Williams Ungkap Kurangnya Perawatan Medis dalam Dokumenter TubiTV
Dalam dokumenter terbaru TubiTV berjudul TMZ Presents: Saving Wendy Williams, Wendy Williams mengklaim mengenai kurangnya perawatan medis yang diterimanya.(Instagram)

PEMBAWA acara Wendy Williams mengklaim tidak ingat kapan terakhir kali ia diperiksa dokter sejak divonis demensia pada 2023. Hal itu diungkapkan Williams kepada Harvey Levin dalam dokumenter baru TubiTV berjudul TMZ Presents: Saving Wendy Williams.

“Kapan terakhir kali Anda menemui dokter?” tanya Levin.

“Sudah lama,” jawab Williams, yang ditunjuk seorang wali pada 2022, seraya menegaskan dia “tidak bisa” bahkan memperkirakan rentang waktu umum karena sudah terlalu lama.

“Saya di Connecticut selama setahun dan saya tidak pergi menemui siapa pun. Saya sudah di sini selama enam atau tujuh bulan dan saya belum menemui siapa pun,” ungkapnya, merujuk pada fasilitas tempat tinggal yang dibantunya saat ini.

Dalam dokumen pengadilan, wali Williams mengklaim dia “terganggu secara kognitif dan dinyatakan cacat permanen.” Namun, Williams mengatakan kepada Levin, dia merasa “fantastis” dan “tidak cacat.”

Mengingat riwayat penyalahgunaan zat dan kesembuhannya baru-baru ini, ahli saraf yang berbasis di New York, Leah Croll, mengatakan alkoholisme Williams bisa menjadi alasan mengapa dia mengalami afasia, yang didefinisikan kerusakan otak yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami dan berkomunikasi.

“Ini sebenarnya diagnosis yang sangat menantang untuk dibuat,” ujarnya mengenai perbedaan antara kerusakan otak akibat alkohol dan demensia. “Ada banyak tumpang tindih karena alkohol cenderung sangat toksik bagi lobus prefrontal otak, dan tentu saja, itu adalah bagian otak yang terpengaruh dalam demensia frontotemporal juga.”

Levin kemudian bertanya apakah kemungkinan salah diagnosis bisa memerlukan pemeriksaan ulang setelah kesembuhan Williams dan hilangnya gejala yang terlihat dalam wawancara-wawancara terbarunya.

“Tentu saja,” jawab Croll, menjelaskan: “Ini bisa menjadi alasan bagi ahli sarafnya dan timnya untuk mengevaluasi kembali apa yang terjadi padanya dan menilai kembali kognisinya pada titik ini.”

Pada 5 Februari, wali Williams, Sabrina Morrissey, mengajukan dokumen pengadilan yang meminta “evaluasi medis baru” setelah tokoh televisi tersebut membantah bahwa dia “cacat” saat tampil di The Breakfast Club pada hari itu.

“Saya tidak memiliki demensia frontotemporal... itu menjijikkan,” kata Williams di program radio pada 5 Februari. “Itu adalah hal yang sangat langka untuk dimiliki oleh siapa pun.”

“Saya tidak cacat,” tambahnya kemudian. “Saya bukan bayi.”

Permintaan Morrissey juga mengaddress pernyataan Williams yang menunjukkan bahwa dia tidak ingin melanjutkan tindakan hukum terhadap A&E Television Networks. Pada Februari 2024, Morrissey menggugat A&E untuk serial dokumenter Where Is Wendy Williams?, mengklaim dokumenter jaringan tersebut “dengan tak tahu malu mengeksploitasi [Williams] dan menggambarkannya dengan cara yang sangat merendahkan dan tidak bermartabat.”

“Dalam pernyataan ini, [Williams] menunjukkan bahwa, menurut pendapatnya, dia tidak menderita demensia dan tidak cacat,” tulis dokumen tersebut. “Kami menulis surat ini hari ini karena, selama wawancara radio pagi ini, [Williams] membahas masalah A&E cukup panjang dan tampaknya menunjukkan bahwa dia tidak ingin melanjutkan tindakan tersebut.”

Morrissey juga mengklaim bahwa dia mengajukan gugatan terhadap A&E untuk “memulihkan kerugian finansial yang substansial untuk kepentingan [Williams], yang bisa digunakan untuk membantu membayar kebutuhan perawatan kesehatan [nya] yang signifikan ke depannya.”

Merujuk pada “diagnosis formal” Williams sebelumnya, Morrissey meminta agar Williams menjalani “evaluasi medis baru yang akan melibatkan tes neurologis dan psikologis komprehensif oleh seorang spesialis di bidangnya” setelah penyangkalan publiknya terhadap kondisi medis tersebut.

“Masalah apakah [Williams] memiliki kapasitas untuk menilai apa yang terbaik untuk dirinya sendiri membutuhkan pertimbangan hati-hati kembali oleh para ahli yang memenuhi syarat, dan tidak boleh dibiarkan menjadi spekulasi sembarangan di tabloid, radio, atau internet,” tulis dokumen tersebut.

Morrissey menutup dengan mengatakan bahwa dia “tidak tertarik” untuk melanjutkan litigasi lebih lanjut jika “dalam keadaan yang sangat tidak mungkin bahwa pemeriksaan medis baru menemukan bahwa [Williams] sekarang memiliki kapasitas mental untuk mengarahkan” gugatan terhadap A&E. (People/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik