Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tradisi Kuliner Tahun Baru di Berbagai Belahan Dunia

Devi Harahap
31/12/2022 11:40
Tradisi Kuliner Tahun Baru di Berbagai Belahan Dunia
ilustrasi: Makan Malam di Tahun Baru(unsplash.com/krakenimages)

Perayaan tahun baru 2023 sudah di depan mata. Berbagai orang mulai bersiap-siap untuk berlibur ataupun berkumpul bersama keluarga di rumah. Berbagai tradisi siap dirayakan menyambut pergantian tahun, termasuk salah satu di antaranya melalui beragam hidangan untuk menemani waktu bersama keluarga.

Setiap negara ternyata punya tradisi hidangan Tahun Baru yang berbeda. Di Indonesia, misalnya, meski pun tidak ada hidangan  secara khusus, banyak masyarakat Tanah Air menghabiskan pergantian tahun dengan acara bakaran atau memanggang makanan seperti ayam atau seafood.

Lalu seperti apa tradisi makanan di luar negeri? Berikut beberapa tradisi makanan khas di seluruh dunia dalam menyambut Tahun Baru seperti dilansir dari Taste of Home.

1. Italia
Masyarakat Italia merayakan malam Tahun Baru bersama La Festa di San Silvestro, sering dimulai dengan obat tradisional cotechino con lenticchie, sosis dan sup miju-miju yang dikatakan membawa keberuntungan.

Selain itu, menu Tahun Taru di Italia umumnya menghadirkan sajian kacang-kacangan seperti kacang lentil. Makanan ini tak ubahnya koin yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran serta menambah keberuntungan di tahun mendatang.

Ada juga potongan daging babi kerap ditambahkan ke hidangan sup miju-miju untuk mewakili kelimpahan tanah. Makanannya diakhiri dengan chiacchiere yakni sebuah adonan bulat digoreng dan digulung dalam madu dan gula bubuk dan prosecco.

2. Prancis
Masyarakat Prancis merayakan Tahun Baru dengan pesta besar yang disebut 'le reveillon de la Saint-Sylvestre'. Pesta ini dipenuhi makanan tradisional, termasuk foie gras, tiram, lobster, dan escargot. Sampanye menjadi minuman pilihan pendamping.

3. Spanyol
Orang-orang Spanyol akan memenuhi Puerta del Sol di Madrid, tempat mereka berkumpul di depan menara jam persegi untuk menantikan pergantian tahun. Mereka yang berada di alun-alun dan yang menonton dari rumah melalui siaran langsung televisi, mengambil bagian dalam tradisi tahunan yang tidak biasa itu.

Pada tengah malam, mereka akan mengonsumsi 12 buah anggur hijau pada 12 detik sebelum pergantian tahun. Satu buah anggur untuk setiap lonceng jam menjelang pukul 00.00. Anggur memang menjadi buah khas Tahun Baru di Spanyol.

Sedangkan yang biasa dipilih adalah Anggur hijau karena dianggap membawa keberuntungan . Jika seseorang tak memakan semuanya saat lonceng pergantian tahun berbunyi, nasib buruk diyakini akan mengintai. Sebaliknya, jika melahapnya tepat waktu, nasib baik akan menanti.

4. Denmark
Suasana perayaan Tahun Baru di Denmark diselenggarakan dengan menikmati menu tradisional berupa ikan cod rebus dengan tambahan mustard. Setelah itu masyarakat Denmark juga mengonsumsi makanan manis yakni menara kue donat yang disebut kransekage yang berarti 'kue karangan bunga'. Kue tradisional biasanya lumrah ditemukan dalam berbagai bentuk perayaan seperti pesta pernikahan dan ulang tahun.

5. Irlandia
Masyarakat Irlandia yang biasa mengonsumsi roti sebagai makanan pokok, memiliki tradisi membenturkan roti ke dinding rumah pada malam pergantian tahun.

Tradisi ini menandai bahwa tahun yang akan datang bakal dipenuhi dengan roti dan makanan lainnya yang berlimpah. Selain itu, cara ini dipercaya dapat mengusir nasib buruk dan roh jahat..

6. Jepang
Pada malam pergantian tahun, setiap rumah tangga di Jepang biasanya mengonsumsi mi soba atau biasa disebut toshikoshi soba diterjemahkan sebagai hidangan mi soba yang 'melintasi tahun'. Hidangan ini memiliki banyak makna.

Mi panjang menandakan persilangan dari satu tahu ke tahun berikutnya. Hal ini juga sebagai ucapkan selamat tinggal pada tahun yang berlalu dan menyambut tahun yang akan datang. Tradisi ini berasal dari abad ke-17, dan mie panjang melambangkan umur panjang dan kemakmuran. Mi yang mudah dipotong menandakan lepasnya penyesalan atas apa yang terjadi di tahun lalu, yang harus dilakukan sebelum memulai tahun yang baru.

7. Filipina

Setiap Tahun Baru, masyarakat Filipina akan menyediakan makanan atau buah-buahan yang berbentuk bulat dan memakai pakaian atau apapun yang bentuknya bulat.

Mereka percaya bahwa bentuk bulat melambangkan koin yang mewakili kemakmuran dan kekayaan serta dapat menarik kemakmuran atau keberuntungan di tahun mendatang. Buah yang sering digunakan biasanya seperti apel, melon, jeruk, dan anggur.

8. Brasil
Di Brasil, makanan tertentu dimakan untuk mengundang keberuntungan di Tahun Baru. Selain itu mereka juga percaya bahwa angka tujuh adalah keberuntungan di malam pergantian tahun.

Hal tersebut membuat masyarakat Brasil mengonsumsi tujuh biji delima agar keuangan tetap lancar dan tujuh buah anggur untuk memastikan kelimpahan di semua bidang kehidupan.

9. Yunani
Orang Yunani biasanya merayakan Tahun Baru dengan mengonsumsi vasilopita, roti ragi yang manis. Setiap setiap rumah tangga akan menyisihkan sepotong roti untuk orang suci dan sebagian lagi untuk mereka yang membutuhkan.

Mereka akan memakannya pada tengah malam, roti dibuat untuk menghormati St Basil Yunani yang dihormati. Kemudian ada juga tradisi memasukkan sebuah koin ke dalam roti dan orang yang mendapatkan roti tersebut dipercaya akan meraih keberuntungan di tahun mendatang.

10. Kolumbia
Pada malam terakhir di setiap tahun, masyarakat Kolumbia biasanya membakar sebuah boneka yang dibuat dari jerami selayaknya orang-orangan sawah. Kemudian menaruh tiga kentang di bawah tempat tidur mereka masing-masing. Satu kentang di antaranya dikupas, satu kentang lainnya tidak dikupas, sementara satu kentang lagi dikupas sebagian.

Pada tengah malam pergantian tahun, mereka mengeluarkan kentang pertama yang mereka sentuh tanpa melihat. Jika yang disentuh adalah kentang yang dikupas, dipercaya akan ada masalah keuangan yang menghampiri. Sementara kentang yang sama sekali tidak dikupas menandakan keberuntungan.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya