Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
RIBUAN warga tumpah ruah di Kampung Lembur Sawah, Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor, dalam rangka helaran budaya Sidekah Bumi, sebuah tradisi luhur yang diwariskan turun-temurun sejak abad ke-17. Tradisi ini merupakan wujud nyata ungkapan rasa syukur masyarakat Lembur Sawah kepada Sang Maha Pencipta atas limpahan rezeki dan kesuburan tanah yang mereka nikmati selama setahun penuh.
Sebanyak 18 dongdang yang berisi hasil panen masyarakat berupa padi, sayuran, buah-buahan, makanan olahan, serta hasil kerajinan masyarakat, diarak bersama-sama keliling kampung oleh warga.
Prosesi doa bersama di sekitar situs bersejarah Singa Manggala jadi momen sakral yang merekatkan nilai spiritualitas dan tradisi, sekaligus menegaskan syukur bukan hanya diucapkan, tapi juga diwujudkan dalam bentuk pelestarian budaya, solidaritas sosial, dan kepedulian terhadap lingkungan.
"Tradisi ini mengekspresikan kebersamaan dan penghormatan terhadap alam yang memberikan kehidupan," kata Azra Mashita, Koordinator Tim Pendamping Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila (FPAR UP), yang turut aktif mendukung kegiatan Sidekah Bumi ini dengan melakukan pendampingan sejak 2022.
Ia menyatakan keterlibatan UP dalam kegiatan ini bagian dari komitmen mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dan visi pembangunan berkelanjutan. "Tradisi Sidekah Bumi bukan sekadar perayaan budaya, tetapi merupakan warisan luhur yang merekatkan masyarakat dalam ikatan harmoni sosial, kekayaan spiritual, dan kesadaran ekologis," ucapnya.
Di dalamnya tercermin nilai-nilai gotong royong, rasa syukur, serta kepedulian yang mendalam pada alam sebagai sumber kehidupan.
"Kami intens melakukan pendampingan terhadap Kampung Wisata Lembur Sawah melalui pendekatan agro-heritage tourism yang menggabungkan nilai budaya, ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi warga." "Pendampingan ini tidak hanya berdampak secara lokal, tapi juga mendapat pengakuan internasional dengan diraihnya penghargaan Cultural Preservation Winner dari Asia Pacific Responsible Event Awards 2025 yang diselenggarakan APIEM,” ujar Azra.
Melalui sinergi itu, lanjut dia, UP mengaktualisasikan program Kampus Berdampak: membangun relasi antara kampus dan masyarakat secara langsung, partisipatif, dan berkelanjutan.
"Pendekatan ini mencerminkan semangat gotong royong, salah satu nilai utama Pancasila, yang menjadi pilar dalam setiap langkah pengabdian masyarakat," ucapnya.
Tradisi Sidekah Bumi tahun ini juga dirangkaikan dengan Festival Jajanan Lembur yakni, masyarakat bisa menikmati ragam kuliner khas kampung dengan transaksi unik menggunakan koin dari batok kelapa. "Kegiatan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tapi juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi kreatif warga serta pelestarian ekosistem UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah)," kata Azra.
Ia menambahkan melalui pendampingan ini, UP membuktikan komitmen dalam menghubungkan kegiatan akademik dengan realitas sosial masyarakat, memperkuat kompetensi lulusan, dan menciptakan ekosistem pembelajaran kontekstual dan relevan, sekaligus menjaga keluhuran budaya dan lingkungan.
Wali Kota Bogor Dedie Rachim yang turut hadir mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berterima kasih kepada warga Lembur Sawah yang masih mempertahankan adat dan budayanya. "Sidekah Bumi ini bagian dari tradisi Bogor yang luar biasa dan harus dilestarikan. Kami berharap warga bisa menjaga itu sekaligus menjaga kelestarian alam, lingkungan, dan kebersihan dalam kesehariannya," ucap Dedie. (H-2)
"Cukup hati-hati mungkin dalam penulisan masalah budaya aja, lebih-lebih ke takut ke arah sana, takut ada yang melampaui batas,"
SRI Sultan Hamengku Buwono X turut hadir dalam acara resepsi pernikahan Stevi Harman dan Mario Pranda yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan.
Tradisi Pehcun yang identik dengan telur berdiri ini, dikemas dalam Event Pasir Padi di ikuti ratusan peserta. Pihak panitia menyediakan 3.500 butir hingga 4.000 butir telur ayam.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Tradisi Rewanda di Obyek Wisata Goa Kreo Semarang itu akan awali dengan kegiatan kirab budaya sejauh 2,5 kilometer membawa gunungan buah-buahan dan makanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved