Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
Film terbaru produksi Falcon Pictures yang disutradarai Rako Prijanto dan ditulis Alim Sudio, Perfect Strangers, berkisah tentang tujuh teman lama yang bertemu kembali dalam perjamuan makan malam.
Di momen tersebut, salah satu dari mereka, Eva (diperankan Nadine Alexandra) melempar ide untuk bermain gim untuk saling buka-bukaan tentang semua yang ada di ponsel masing-masing.
Perfect Strangers merupakan film adaptasi dari judul sama asal Italia. Film tersebut telah diadaptasi di 23 negara, termasuk Indonesia. Untuk versi Indonesia, film Perfect Strangers diperankan oleh Clara Bernadeth (sebagai Imelda), Adipati Dolken (Wisnu), Denny Sumargo (Anjas), Jessica Mila (Keysha), Darius Sinathrya (Enrico), dan Vino G. Bastian (Tomo).
“Cerita aslinya sangat luar biasa bagus. Dan menurut saya, industri film Indonesia harus belajar dari penulisan naskahnya,” kata produser Perfect Strangers versi Indonesia, Frederica, saat mini gelar wicara di atrium Ashta District 8, Jakarta Selatan, Senin (17/10).
Sementara itu, bagi Nadine, di film ini ditunjukkan spektrum karakter perempuan dari latar belakang dan permasalahan yang berbeda. Namun, ia menggarisbawahi masing-masing karakter memiliki independensi dan kekuatannya masing-masing.
Setiap arakter saling berpasangan. Kecuali Tomo, yang merupakan guru olahraga. Imelda, yang merupakan ibu rumah tangga dengan dua anak, merupakan pasangan Wisnu, pengacara perfeksionis. Keysha, perempuan yang berprofesi sebagai dokter hewan merupakan pasangan dari Anjas yang bekerja di industri hiburan. Dan terakhir adalah pasangan Eva dan Enrico, yang paling awal menikah dan dikaruniai satu anak yang telah beranjak remaja. Enrico adalah dokter bedah plastik dan Eva merupakan psikolog.
“Di antara di lingkaran pertemanan ini, kami adalah yang lebih dulu menikah dan punya anak. Jadi kalau dibandingkan dengan sosok lain, Enrico dan Eva yang lebih tenang dalam menghadapi situasi rumit,” beber Darius.
“Tentu ada perubahan saat mengadaptasi film ini. Termasuk bagaimana dinamika pasangan suami-istri, persoalannya tentu berubah dan berbeda dari versi adaptasi negara lain. Twistnya lebih lokal dan ada kedekatan dengan penonton Indonesia,” tambah penulis naskah Alim Sudio.
Namun, bagi Rako, satu hal yang memiliki universalitas tema adalah terkait rahasia di ponsel dari masing-masing karakter. Informasi yang ada di ponsel menjadi jalinan utama cerita yang punya kedekatan dari semua adaptasi Perfect Strangers. Sehingga buka-bukaan ponsel menjadi tema utama di film ini.
“Memang secara kultur hubungan antarkeluarga akan berbeda-beda ketika diadaptasi di negara lain. Namun, serunya adalah dari 23 versi remake, semua setuju, hidup kita sekarang ini sangat bergantung dengan ponsel,” tambah Rako.
Film Perfect Strangers versi Indonesia akan tayang secara eksklusif di platform OTT Amazon Prime Video mulai 20 Oktober. (M-2)
"Dominasi ini sering kali tidak diimbangi dengan tanggung jawab yang proporsional terhadap keberagaman konten dan keberlangsungan media nasional kita,"
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggunakan kampanye promosi pariwisata terbaru dengan menggabungkan strategi digital modern dengan memanfaatkan platform Over-The-Top (OTT).
Dalam total 14 penampilan yang ditampilkan, trainee menampilkan beragam, mulai dari yang bernyanyi, menari, hingga bermain alat musik.
Debut Snyder sebagai sutradara dimulai pada 2004, lewat film Dawn of The Dead.
The Aces merupakan serial terbaru Prime Video yang tayang pada 21 Desember untuk empat episode awal dan 28 Desember untuk empat episode selanjutnya.
Genesis, kendaraan mewah generasi terbaru dari Hyundai, akan dilengkapi dengan sistem infotainment yang memanfaatkan webOS for Automotive dari LG.
TRAILER Avatar: Fire & Ash membawa kembali penonton film ke Pandora dan memperkenalkan dua suku baru, yaitu Wind Traders dan klan Ash People yang melontarkan api.
Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming dipastikan kembali hadir dalam satu judul film layar lebar, Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) karya penulis dan sutradara Joko Anwar.
Di film ini, Joko bersama rumah produksi Come and See Pictures dan produser Tia Hasibuan akan kembali menyentil isu sosial. Salah satunya, adalah kegelisahannya pada kerusakan alam.
FILM , A Normal Woman, tidak hanya menawarkan drama psikologis yang mendalam, tetapi juga menjadi refleksi tentang isu-isu sosial yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Film Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut bakal tayang di Bioskop pada 24 Juli 2025.
Lokasi eksotis dan secara visual menawan menjadi latar lokasi yang akan memperkuat cerita film Ibadah dan Cinta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved