Para Ilmuwan Berencana Bercocok Tanam di Bulan

Devi Harahap
10/10/2022 10:08
Para Ilmuwan Berencana Bercocok Tanam di Bulan
Bulan(NASA)

Para ilmuwan Australia berencana untuk menanam tanaman di permukaan Bulan pada 2025 melalui sebuah misi yang dipimpin oleh perusahaan luar angkasa Australia bernama Lunaria One bersama para ilmuwan Israel.

Proyek baru tersebut akan menjadi yang pertama dalam serangkaian percobaan untuk menyelidiki apakah tanaman bisa tumbuh dan berkembang di permukaan Bulan yang keras.

Salah satu peneliti yang merupakan ahli biologi tanaman, Brett William mengatakan bahwa benih tanaman akan dibawa ke Bulan melalui pesawat ruang angkasa Beresheet 2 milik Israel.

William bersama tim dari beberapa peneliti dari universitas Australia, bersama dengan rekan-rekannya di Israel, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat, mendukung misi multinasional yang sangat ambisius untuk menumbuhkan tanaman di permukaan bulan dalam waktu tiga tahun.

"Proyek menanam tumbuhan di bulan dapat membantu dalam ketahanan pangan masyarakat dalam jangka panjang di Bumi yang menderita dan kelaparan akibat bencana perubahan iklim," ujar William seperti dilansir dari Canberra Times pada Sabtu (8/10).

Tim ilmuwan akan menyirami benih dan memeriksa proses pertumbuhannya setelah mendata di bulan. William menjelaskan, jenis tanaman yang akan dibawa ke bulan akan dipilih berdasarkan ketahanannya terhadap kondisi ekstrem dan seberapa cepat ia dapat berkecambah.

“Proyek ini merupakan langkah awal bagi kami untuk menanam tanaman demi ketahanan pangan untuk mendapatkan makanan, obat-obatan dan oksigen, sehingga memungkinkan manusia untuk memulai kehidupan di Bulan,” jelas Wiliam.

Salah satu tanaman yang dipertimbangkan untuk misi tersebut adalah tanaman asli Australia yang dapat bertahan dalam kondisi yang tanah keras dan bertahan dalam keadaan kering selama berbulan-bulan tanpa air. Selanjutnya tanaman akan ditanam dalam kotak kecil yang terus dilindungi dan dipantau.

Sementara itu, dosen Australian National University, Caitlin Byrt menginformasikan bahwa misi tersebut relevan dengan keprihatinan berbagai pihak terkait keamanan pangan yang telah memasuki tahap krisis akibat perubahan iklim.

"Jika Anda dapat membuat sistem pertumbuhan tanaman di permukaan bulan, maka Anda dapat mengembangkan sistem pasokan makanan di atmosfer paling ekstrem di bumi," katanya.(M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya