Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan kurang dari satu jam bermain gawai setiap hari dan terlibat dalam permainan tradisional setidaknya 15 menit sehari, memiliki perkembangan otak yang lebih baik daripada teman sebaya mereka. Ini bisa menjadi salah satu hal yang perlu diketahui oleh para orangtua untuk meningkatkan kecerdasan anak.
Bermain di luar atau dengan mainan tradisional akan meningkatkan pembuluh darah dan memperkuat koneksi neuron, memungkinkan anak-anak untuk lebih mudah mendapatkan perkembangan kognitif.
Sedangkan menatap gawai, tidak merangsang otak, dan diyakini mengencerkan korteks otak, yang berkontribusi mengatur pemikiran dan penalaran kritis.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Pediatrics ini menemukan bahwa anak usia dua tahun yang membatasi waktu menatap layar 60 menit dan terlibat dalam permainan tradisional setidaknya 15 menit sehari, mampu mengembangkan otak yang lebih baik daripada balita yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk gawai.
Mereka memiliki skor yang lebih tinggi daripada teman sebaya mereka untuk memori, rentang perhatian, pengambilan keputusan dan kemampuan multi-tasking.
Dalam studi ini, para peneliti dari University of Illinois Urbana-Champaign melihat data pada 356 balita di seluruh AS. Orangtua melaporkan aktivitas fisik anak-anak mereka setiap hari dan mencatat waktu mereka dalam menatap layar gadget melalui survei.
Mereka juga diminta untuk menilai memori anak, kemampuan untuk merencanakan dan mengatur pikiran mereka, mengelola respons emosional mereka, menahan diri dari perilaku impulsif, dan bertukar tugas.
Balita adalah periode sensitif perkembangan kognitif dan pertumbuhan otak yang cepat, yang berarti faktor-faktor seperti makanan, olahraga, dan waktu layar memainkan peran kunci, kata para peneliti.
"Fungsi eksekutif mendasari kemampuan Anda untuk terlibat dalam perilaku yang diarahkan pada tujuan," kata Naiman Khan, kinesiologi Universitas Illinois Urbana-Champaign dan profesor kesehatan masyarakat dan pemimpin studi, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Senin (3/10). (M-3)
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved