(Karya ini adalah 10 besar hasil pelatihan Reporter Cilik Media Indonesia bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah yang berlangsung 10 - 11 Agustus 2022 dan diikuti 79 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.)
PERAYAAN Hari Kemerdekaan RI memang tak lengkap tanpa adanya perlombaan. Pada Sabtu (13/8), perayaan HUT RI ke-77 yang meriah dengan berbagai juga digelar di sekolahku, SD Muhammadiyah Condongcatur, Sleman, Yogyakarta.
Semua siswa menyambut gembira karena perlombaan ini baru pertama kali diadakan kembali setelah hampir 3 tahun masa pandemi covid-19. Perlombaan dilaksanakan di halaman sekolah mulai pukul 07.00 WIB, dengan menerapkan protokol kesehatan. Sekolahku tampak meriah, pernak-pernik hiasan merah putih terpasang di setiap sudut. Semua warga sekolah larut dalam euforia perayaan.
“Salah satunya adalah tarik tambang” ucap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ari Setyawan S.Pd.Jas., saat diwawancara Sabtu (13/8) di halaman sekolah. Pak Ari menjelaskan bahwa tarik tambang menjadi lomba wajib 17-an sarat dengan pembelajaran nilai semangat perjuangan kemerdekaan. Lomba itu bukan semata membutuhkan adu kekuatan, melainkan lebih membutuhkan kebersamaan dan persatuan kelompok.
Dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 ini tema lomba yang diusung adalah Semangat Kemerdekaan Menggembirakan Sesama. Tidak hanya lomba tarik tambang, sekolahku juga menggelar lomba memindah ranjau, estafet kelereng, memindah air dengan spons, estafet sarung, dan estafet puzzle.
Semua perlombaan diikuti siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Tiap kelas membentuk tim untuk menjadi peserta lomba. Ini dilakukan karena acara ini diselenggarakan untuk mengingat semangat pratiotisme dan membangkitkan nasionalisme pelajar.
Seperti tak mau kehilangan momen keseruan, para guru pun ikut serta dalam perlombaan. Keseruan lomba yang mengundang gelak tawa tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan antar siswa dan guru.“Semua guru nanti juga mengikuti perlombaan, biar semua ikut berpartisipasi agar dapat mempererat hubungan antar siswa dan guru,” tambah Pak Ari.
Walaupun cuaca sangat panas sehingga keringat bercucuran, para siswa tidak surut semangat mengikuti perlombaan sederhana ini. Para peserta lomba berjuang penuh semangat untuk kgelar juara kelasnya sementara para suporter riuh berteriak memberi dukungan. Suasana lomba seru sekali.
Almira Latifah Aji adalah salah satu siswa kelas 6 yang mengikuti lomba tarik tambang. Gadis berusia 11 tahun ini memakai ikat kepala warna merah.
Ia sedikit kecewa karena tim kelasnya kalah, namun begitu ia mengaku tetap semangat. “Perlombaan tarik tambang kali ini tim kelas saya kalah, tetapi tidak masalah, yang penting ikut berpartisipasi, tetap semangat,” ucap Almira yang tangannya tampak sedikit gemetar setelah lomba.
Memang Sobat, perlombaan 17 Agustus bukan sekadar ajang mencari keunggulan. Yang terpenting, generasi muda harus mengingat pengorbanan para pahlawan dan kita harus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. (M-1)
SUARA ANAK
Gazella Celmira Anggrewanta (kelas 5 SD Muhammadiyah Condongcatur): “ Saya jadi suporter saja, biar teman-teman lainya yang ikut lomba, memberi dukungan juga sudah berpartisipasi.”