Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Pengantar: Pada 24 – 27 Juli 2023, Media Indonesia bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah menggelar pelatihan Reporter Cilik (Repcil). Sebanyak 26 siswa tingkat SD dan 37 siswa tingkat SMP mengikuti program ini. Setelah pelatihan, para siswa membuat karya tulis hasil liputan masing-masing. Berikut adalah karya tulis yang terpilih sebagai Peringkat 1 tingkat SD:
HEWAN peliharaan selain lucu dan menggemaskan juga memiliki karakter-karakter unik loh! Pada 30 Juli 2023, saya bisa melihat berbagai hewan peliharaan lucu dan unik di rumah dr. Agus Eko Saputra, di Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung
Saat sampai di rumah dr. Agus, saya langsung terpukau karena ada banyak sekali kandang. Dokter umum ini di antaranya memelihara musang; burung murai batu; kelinci; kucing Bengal; iguana kuning, biru dan hijau; ayam kate serma; burung merak india; burung cucak rowo; semidan ekor putih; tupai tiga warna; tupai pteromyini; kemoceng; bahkan ular albino dan ular piton.
Namun hewan yang sangat jinak hanyalah ular albino, kucing begal dan iguana kuning, sebab itu pula saya hanya bisa bermain dengan hewan-hewan itu. Tupai albino yang dimiliki dr. Agus memiliki mata berwarna berwarna hitam. “Kalau tupai albino bermata hitam itu berkelainan yang disebut lusi,” kata dr. Agus.
Selanjutnya ia menunjukkan musang pandan. Nama hewan ini ternyata sesuai dengan bau tubuh dan kotorannya yang memang berbau pandan. Padahal, hewan ini juga seperti manusia yang makan buah-buahan, sayur, sampai daging.
Di sana saya juga melihat adanya kandang yang kosong, sehingga saya bertanya alasannya kepada dr. Agus. Ternyata kandang itu rencananya akan dipakai hewan bulus yang sedang dipesan dari Surabaya, Jawa Timur. Ia menerangkan jika bulus mirip kura-kura.
“Bulus adalah semacam kura-kura tetapi bulus tempurungnya lunak kalau kura-kura bertempurung keras, sedangkan bulus bertempurung lunak, bulusnya di pesan dari Surabaya,” kata dr. Agus.
Di kandang iguana, saya belajar jika reptil kadal ini memiliki ciri gelambir pada rahang bagian bawah. Iguana jantan dapat dicirikan dengan pipi yang lebih besar dan warna yang lebih beragam daripada betina.
Saat di kandang burung cucak rowo, kami mendengarkan burung tersebut sedang bernyanyi dengan indah. Setelahnya, dr. Agus memperlihatkan ayam sempidan asli dari Aceh, sempidan ekor putih. Sempidan ini sudah agak langka tetapi belum dilindungi seperti halnya sempidan yang berasal dari Kalimantan.
Berhati-hati
Untuk ular, dr. Agus menaruhnya dalam kotak. Meski kami dapat bermain dengan ular albino, dr. Agus mengingatkan jika harus tetap berhati-hati. “Hewan apa pun yang sejinak-jinaknya tetap yang namanya hewan yaa hewan mereka punya sisi buasnya yang suatu saat bisa saja muncul dengan sebab yang berbeda,” kata dr. Agus yang juga mengungkapkan jika hanya ada enam orang di Indonesia yang memiliki ular albino.
Oya, ia juga memberi tahu ciri atau tanda-tanda saat ular akan menyerang maka badannya akan membentuk huruf S dan kepalanya naik. DI hutan, ular dikatakan dapat tahan tidak makan hingga tiga bulan dan maksimal tahan 1 tahun tidak makan dan minum.
Kami juga melihat ular piton. Ular piton ini mempertahankan dirinya dengan cara melilit, cara makannya adalah menelan langsung mangsanya.
Ular ini juga harus dimandikan loh! Namun untuk memandikannya tidak mudah karena membutuhkan 2 -3 orang. Dr. Agus juga mengingatkan jika ada bulan-bulan saat reptil lebih agresif dari biasanya. “Khusus untuk bulan agustus hingga desember itu hewan-hewan reptil lebih agresif dari sebelumnya seperti buaya dan ular,” katanya. Ia juga memperingatkan agar tidak memelihara biawak karena juga memakan daging-dagingan dan liur biawak itu berbahaya bagi kesehatan kulit.
Selain menjelaskan soal hewan-hewan peliharaannya, dr. Agus juga menceritakan jika hewan-hewannya juga ada yang dijual. Seperti, burung merak India yang telah dibeli orang. Ia juga mengatakan jika memang senang berganti suasana dengan mengganti binatang peliharaan.
Dokter Agus menjelaskan jika ia berusaha agar hobi memelihara hewan itu tidak menghabiskan uang. “Banyak kandang yang kosong mau saya ganti suasana, karena saya hobi. Maksud saya adalah agar ada pundi-pudinya, dan supaya hobinya yang terarah jangan hobi yang menghabiskan uang saja,” katanya.
Namun ia juga mengatakan agar memelihara hewan tidak hanya demi mengejar untung.”Jadi ada orang yang memelihara hewan hanya karena nafsu saja, ada juga yang memelihara hewan peliharaan hanya beberapa bulan langsung ganti hewan yang disukainya, karena hobi itu continue. Memelihara hewan peliharaan itu jangan memikirkan mindset untung dulu tapi kalau bisa diujung itu ada yang berospek dengan dikembangbiakkan,” katanya.
Setelah mengeliling kandang, saya pun bertanya mengenai hewan yang pertama kali dipelihara dr. Agus. Ternyata, sejak usia 5 tahun ia sudah memelihara itik hingga teru menjadi ayam dan menghasilkan telur. Dari situ pula ia belajar berjualan telur dan kemudian membeli kelinc. Dari mengambangbiakkan kelinci, dr. Agus bisa membeli HP Nokia dengan Tamia.” Jawab dr. Agus.
Saya kemudian penasaran soal biaya yang dikeluarkan untuk memberi makan seluruh hewan peliharaan yang ada saat ini. “Untuk pengeluaran biaya setiap bulannya semua hewan berkisar 1,5-2jt untuk biaya makan. Untuk semua hewan tidak boleh berubah jadwal makan,” katanya.
Meski biaya makannya mahal, ternyata uang yang didapatkan juga sangat besar jika semua hewan itu dijual. “Sekitaran 300 juta keatas bila semua hewan terjual habis,” katanya.
Tidak hanya dr. Agus, Kepala Sekolah tempat saya belajar juga hobi memelihara hewan. Kepala Sekolah MIM Nurul Iman Pulung Kencana, M. Febri Aryono, M.Pd memelihara beberapa jenis Ayam.
“Ada Ayam Kate, Ayam Ketawa, Ayam Hutan, dan Ayam Pelung,” ujar Pak Febri saat saya menemuinya pada tangga 31 Juli 2023. Ia menjelaskan jika ayam kate berasal dari Jepang, ayam ketawa berasal dari Sulawesi selatan, ayam hutan adalah ayam liar yang hidup di hutan, sedangkan ayam pelung berasal dari daerah Cianjur Jawa Barat.
Saya pun bertanya mengenai tujuan memelihara ayam itu. Pak Febri mengatakan awalnya tidak untuk menghasilkan uang. “Saya memelihara ayam ini awalnya hanya hobi saja, akan tetapi setelah ayam ini bertelur dan beranak ada rekan saya yang berminat untuk membelinya,” kata Pak Febri.
Nah Sobat, memelihara hewan memang bisa menyenangkan dan mendatangkan untung. Namun, kita juga harus tekun merawat, dan tentu saja, harus sangat berhati-hati jika memelihara hewan buas. (M-1)
Suara Anak
Nama : Assyifa Salsabila Putri Aribowo
Asal Sekolah : MI Muhammadiyah Nurul Iman
Kelas : 6
Usia : 12
"Merawat binatang peliharaan harus dilakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati, tidak boleh asal dalam merawatnya tanpa didasari rasa kasih sayang"
Nama : Aqillah Dzakiyyah Kamilia
Asal Sekolah : MI Muhammadiyah Nurul Iman
Kelas : 6
Usia : 11
"Kucing bisa dijadikan hiburan sekaligus teman curhat dan bisa mendatangkan rejeki dari mana saja asalkan merawatnya dengan baik"
(M-1)
Tulisan ini terpilih sebagai peringkat 1 tingkat SMP dalam program Repcil Media Indonesia - Muhammadiyah
Karya tulis ini terpilih sebagai peringkat 10 besar tingkat SD Reporter Cilik Media Indonesia - Muhammadiyah 2023.
Karya ini adalah 20 besar hasil pelatihan Reporter Cilik Media Indonesia bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah pada 10 - 11 Agustus 2022.
Karya ini adalah 20 besar hasil pelatihan Reporter Cilik Media Indonesia bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah pada 10 - 11 Agustus 2022.
Karya ini adalah 20 besar hasil pelatihan Reporter Cilik Media Indonesia bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah pada 10 - 11 Agustus 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved