Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pengantar: Pada 26 - 27 Juli 2023, Media Indonesia bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah menggelar pelatihan Reporter Cilik (Repcil). Sebanyak 37 siswa tingkat SMP mengikuti program ini. Setelah pelatihan, para siswa membuat karya tulis hasil liputan mereka. Berikut karya tulis yang terpilih sebagai peringkat 1 tingkat SMP:
SOBAT Medi, sudahkah kalian mendengar olahraga woodball atau malah sudah pernah mencobanya? Bagian kalian yang belum tahu, sesuai namanya, bola olahraga ini dibuat dari kayu.
Bola ini dipukul ke gawang dengan tongkat yang bagian kepala pemukulnya mirip botol. Bisa dibilang sangat mirip dengan olahraga croquet yang ada di film Alice in the Wonderland. Namun, bola croquet bisa terbuat dari plastik.
Dari informasi yang ku dapat, olahraga ini diciptakan tahun 1990 di Taiwan oleh Ming Hui Weng dan Kuang Chu Young. Mereka menciptakan olahraga itu saat membuat taman bagi orangtua mereka. Tujuannya, agar orangtua bisa berolahraga santai di taman dengan bola yang tidak perlu melayang. Tidak disangka, banyak yang tertarik olahraga itu dan tiga tahun kemudian, semakin dikenal di Taiwan.
Woodball pertama kali dikenalkan di Indonesia oleh Tandiono Jacki pada 2006. Woodball lalu berkembang dan masuk ke ajang olahraga resmi, seperti Pekan Olahraga Daerah sampai Pekan Olahraga Nasional (PON).
Di daerah ku tinggal, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), woodball juga sudah dikenal dan sudah memiliki atlet yang dipersiapkan mengikuti pra-PON. Pada 31 juli 2023, aku mewawancarai Bapak Nur Rohmat, pelatih Woodball Pra PON DIY.
Ia menjelaskan dalam permainan ini lintasan (fairway) bola untuk menuju gawang, berbeda-beda panjangnya. "Woodball menentukan pemenangnya beda dari olahraga-olahraga lain. Siapa pemain yang jumlah pukulannya paling sedikit di setiap fairway atau gawang,maka dialah pemenangnya," katanya. Ya, Sobat, makin sedikit jumlah pukulan untuk sampai ke gawang menandakan jika pemain tersebut makin cepat menyelesaikan permainan. Sebab itu ia menjadi pemenang.
Jika pemain memukul bola keluar dari lintasan atau tali maka bola dianggap OB atau Out ball dan pemukul ditambah satu pukulan atau poin, tentunya tambahan poin ini membuat rugi pemain. Bentuk-bentuk lintasannya pun beragam mulai dari lurus namun memiliki panjang yang berbeda-beda,membentuk huruf L,dan membentuk huruf V.
Beberapa tipe pemain woodball ialah single (1 orang), double (2 orang) dan tim. Seperti terlihat di daerah ku, permainan woodball ini diminati anak-anak sampai oramg dewasa karena memainkannya santai.
Kita tidak perlu banyak berlari. Namun, kita harus banyak berpikir, soal pukulan dan juga strategi bermain. Oya Sobat, walaupun santai, permainan ini juga bagus bagi kebugaran karena dalam satu permainan kita bisa terus berjalan kaki sampai sampai 3 jam.
Pengalaman
Pada 1 Agustus 2023, aku berkesempatan mewawancari Kak Supriyanto, atlet senior woodball DIY, melalui pesan Whatsapp. Kak Supri bermain woodball dari tahun 2015.
Awalnya, Kak Supri penasaran melihat orang bermain woodball dan ia bertanya kepada ayahnya soal olahraga itu. Setelah mencoba, ia langsung suka.
” Manfaat yang saya rasakan ada banyak sekali, selain sehat, banyak relasi atau kenalan,dan pengalaman yang saya terima adalah manfaat yang besar bagi saya.Dan woodball menurut saya adalah olahraga yang ringan tapi mempunyai sejuta manfaat," tutup Kak Supri. (M-1)
Suara Anak
” Aku merasa senang bisa bermain woodball , karna bisa menambah pengalaman baru dan bisa bertemu dengan teman teman yang baru juga. Bahkan dengan bermain woodball juga bisa menambah pretasiku dalam bidang non-akademik.”
Nama lengkap : Nashita Nala Nayotama
TTL : Gunungkidul, 13 Mei 2010
Usia : 13 tahun
Sekolah : SMP Muhammadiyah Al – Mujahidin
Kelas : 7 SMP
“Woodball adalah olahraga yang menyenangkan,asik,dan juga bisa menambah prestasi bagiku,dan dengan ikut woodball aku jadi punya banyak teman.”
Nama lengkap : Faida Nur Azmi
TTL : Gunungkidul, 13 Maret 2013
Usia : 10 tahun
Sekolah : SD Muhammadiyah Al – Mujahidin
Kelas : 5 SD
Karya tulis ini terpilih sebagai peringkat 2 tingkat SD program Reporter Cilik Media Indonesia - Muhammadiyah 2023.
Berikut adalah karya tulis terpilih sebagai peringkat 3 tingkat SD program Reporter Cilik Media Indonesia - Muhammadiyah 2023.
Karya tulis ini terpilih sebagai 10 besar tingkat SD Reporter Cilik Media Indonesia - Muhammadiyah 2023.
Karya tulis ini terpilih sebagai peringkat 10 besar tingkat SD Reporter Cilik Media Indonesia - Muhammadiyah 2023.
Karya tulis ini terpilih sebagai peringkat 10 besar tingkat SD Reporter Cilik Media Indonesia - Muhammadiyah 2023.
Karya tulis ini terpilih sebagai peringkat 10 besar tingkat SD Reporter Cilik Media Indonesia - Muhammadiyah 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved