Waspada Jajanan Serba Manis dan Banyak Penyedap

Pengantar: Pada 26 - 27 Juli 2023, Media Indonesia bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah menggelar pelatihan Reporter Cilik (Repcil). Sebanyak 37 siswa tingkat SMP mengikuti program ini. Setelah pelatihan, para siswa membuat karya tulis hasil liputan mereka. Berikut karya tulis yang terpilih sebagai peringkat 10 besar tingkat SMP:

TEMAN-TEMAN, pernahkah kalian jajan makanan atau minuman kemasan di warung atau di pinggir jalan? Wah, pasti banyak yang sudah pernah ya, karena memang jajanan itu sangat menarik, apalagi makanan yang banyak mengandung bumbu penyedap (MSG) dan minuman minuman manis.

Sama seperti kalian, aku dan kedua temanku, yakni Alfina dan Nadya, juga gemar jajanan seperti itu. Namun kini kami mulai berpikir tentang dampak kesehatan dari jajanan-jajanan itu.

“Karena, kebanyakannya jajanan seperti itu sih enak, gampang di cari gitu. Tapi tentang kesehatannya kita gatau gimana kan, dan kita gatau bakal kedepannya gimana tentang kesehatannya setelah mengomsumsinya. Tapi ada kok, ada penjual yang sehat jualnya,” ucap Nadya kepadaku 2 Agustus 2023.

Alfina mengatakan hal yang serupa. “Jajanan pinggiran dan kemasan sih sehat-sehat aja, cuman mungkin ada yang engga sehat untuk tubuh kita. Kayak, pemilihannya bahan-bahannya, cara memasaknya, kemasannya, dan kebersihannya,” katanya.

Aku kemudian juga mewawancarai Guru Bahasa Arab di sekolahku, Ibu Jahro. “Menurut ibu, sah-sah saja mereka memakan jajanan pinggiran atau kemasan seperti itu. Karena mungkin mereka lelah setelah belajar seharian. Tetapi.. kita juga harus tahu batas. Kita tidak ada yang tahu jika ada pedagang yang misalnya jualan es minuman yang menggunakan air belum masakkah atau sudah matangkah? Jajan begituan dibolehkan, tetapi sebaiknya, jangan terlalu keseringan,” katanya.

Lalu, bagaimana sih cara kita buat mengontrol dan tidak untuk ketagihan mengomsumsi jajanan kemasan ataupun pinggiran? Soal ini, menurut Nadya, kita harus memperhatikan juga kebersihan sang penjual. “Melihat kondisi penjualannya, membatasi agar tidak terlalu sering jajan diluar, dan beralih pada jajanan yang pasti sudah aman,” tuturnya.

“Sebenarnya aku jarang jajan diluar ya, kalau jajan mungkin aku batasin. Trus nyari yang emang udah tau itu sehat,” ucap Alfina menambahi.

Nah, teman-teman jangan sampai terlalu banyak mengomsumsi jajanan pinggiran atau kemasan ya! Kalian boleh menikmati jajanan-jajanan tersebut, tapi kita harus tahu batas dan mengontrol hawa nafsu. Semoga teman-teman bisa menjaga kesehatan teman-teman ya! (M-1)

.

SUARA ANAK

“Menurut saya, jajanan pinggir jalan saat ini cukup beragam dan enak enak, namun kita tetap harus waspada memilih jajanan yang sehat, karena akan berdampak pada kesehatan, Akibat kita tidak memilih-milih makanan akan menimbulkan penyakit-penyakit yang berbahaya pada tubuh kita. Oleh sebab itu, kita harus selalu bijak dan waspada saat membeli suatu jajanan pinggiran.”

Nama: Aini Chairunnisa Aslam

Tempat/tanggal lahir: jakarta, 25 juli 2009

Hobi: membaca buku

Cita-cita: dokter

“Pendapat saya, jujur jajanan dipinggir jalan, tetapi memang terkadang bumbu-bumbunya terlalu banyak jadi terkesan makin tidak sehat. Jadi harapan saya, mungkin lebih ke dikurangi jajan yang banyak bumbu sejenis seperti jajanan tersebut. Saya berharap para pedagang bisa menjaga kehigienisan dagangan mereka dan mungkin bumbu yang digunakan bisa diganti pelan-pelan ke yang lebih premium dan tidak abal-abal.”

Nama : Sekarwangi Fatimazahra

Tempat/tanggal lahir : Jogjakarta, 05 Oktober 2008

Hobi : Masak

Cita cita : Koki/Chef