Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cara Hadapi Anak Susah Minum Obat

Nike Amelia Sari
20/6/2022 15:45
Cara Hadapi Anak Susah Minum Obat
Salah satu cara memudahkan anak minum obat adalah dengan menaburkan obat ke makanan.(Unsplash/ Caleb Woods)

TIDAK jarang orangtua sampai merasa frustasi lantaran anak sangat sulit minum obat. Dokter keluarga dan Co-founder Yayasan Dharma Sadar Sehat, dokter Putu Eka Prayastiti Kefani atau sering dipanggil dokter Fani membagikan cara terbaik untuk menghadapi anak yang susah minum obat.

 "Best practice ini berdasarkan pengalaman pribadi sebagai ibu dan sharing dari teman-teman perawat pediatri yang bertahun-tahun berpengalaman merawat pasien anak-anak," tulisnya di akun instagram miliknya @dokterfani. Beberapa cara tersebut sebagai berikut.

 

1. Beri Pilihan

Meski minum obat ketika sakit bukanlah sebuah pilihan, tetapi orangtua dapat mencoba memberikan pilihan sederhana untuk anak seperti:

- Mau obat yang dimasukan dengan cara apa? Dengan minum, masukan ke pantat, atau suntik?

- Kapan dikasih obat tersebut? Apa sebelum atau setelah main?

- Dimana mau dikasih obatnya? Di meja makan atau duduk di sofa sambil menonton TV?

- Lalu bagaimana minumnya? Mau disuapi atau sambil pelukan?

 

"Anak yang lebih besar mungkin lebih suka minum obat sendiri atau mungkin ingin dibantu, apapun pilihan mereka, pastikan saat minum obat ia diawasi," jelas dokter Fani.

 

Orangtua juga bisa menanyakan ke dokter atau apoteker tentang sediaan obat yang tersedia. Terkadang obat tersedia dalam bentuk sirup, tablet kunyah, kapsul yang serbuknya yang dapat ditaburkan di atas makanan.

 

2. Tambahkan Perasa

Sebelum menebus resep, orangtua bisa mananyakan ke apoteker apakah dapat menambahkan perasa pada obat, seperti rasa jeruk, stroberi, atau anggur (sesuai kesukaan anak).

 

3. Beri Bertahap

Dokter Fani mengingatkan orangtua untuk memperhatikan berapa banyak obat yang bisa ditelan anak sekaligus. Ini perlu dilakukan agar anak tidak tersedak dan muntah hingga pada akhirnya semakin membuat anak ogah minum obat.

 

Jika anak tidak bisa menelan obat sekaligus maka dosis bisa dibagi dan diberikan secara bertahap. "Untuk bayi dan anak kecil, kalau pakai drop semprotkan obat ke pipi bagian bawah daripada bagian belakang tenggorokan untuk mencegah tersedak atau refleks muntah. Biarkan bayi Anda menelan dulu sebelum menyemprotkan lebih banyak lagi. Obat harus selalu diberikan dalam posisi tegak atau duduk untuk mencegah tersedak," paparnya.

 

4. Jelaskan Alasan

Apabila anak sudah cukup usianya untuk mengerti, orangtua bisa memberikan penjelasan ke anak pentingnya dia meminum obat tersebut. Orangtua harus mau meluangkan waktu untuk memberi penjelasan. Di sisi lain, orangtua jangan menyerah dengan penolakan anak jika penjelasan sudah diberikan dengan baik.

 

Orangtua juga bisa membuat proses menyenangkan dan kreatif ketika memberikan obat ke anak. Misalnya, orangtua menakar obat sirup sesuai dengan sendok takarnya agar dosisnya tepat, tetapi minum dari sendok favorit anak sesuai takaran yang sudah dipersiapkan. Kemudian, minum obat bisa sambil bermain peran, mintalah anak berlatih memberikan obat kepada boneka favoritnya.

 

4. Beri Hadiah

Anak yang masih berusia sekolah dapat termotivasi apabila diberikan hadiah. Dokter Fani mencontohkan seperti membuat jurnal minum obat, lalu memberi stiker bintang setiap kali anak minum obat. Orangtua tentukan berapa banyak stiker yang diperlukan untuk mendapatkan hadiah pilihan anak.

 

Meski dengan cara di atas, ada kalanya pemberian obat tidak lantas lancar. Seperti, misalnya jika obat tetap dimuntahkan anak. Lalu Bagaimana obat yang baru diminum anak sudah dimuntahkan?

 

Dokter Fani mengatakan jika hal tersebut terjadi, orangtua bisa menghubungi dokter atau dokter anak sebelum memberikan obat kembali atau mengulang dosis. Hal ini dikarenakan beberapa obat dapat diulang tanpa masalah, tetapi ada beberapa jenis obat yang bisa berbahaya apabila dosis yang diberi ke anak ditambah. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya